TEMPO.CO, Auckland - Barangkali, ini adalah kasus pertama di dunia seseorang dideportasi dari sebuah negara karena bobot tubuhnya. Albert Buitenhuis, yang memiliki berat 129,7 kg, diberitahu ia tak bisa lagi tinggal di Selandia Baru, setelah enam tahun menjadi imigran di negara itu.
Berat badannya dinilai berisiko biaya tinggi bagi pelayanan kesehatan.
Dia dan istrinya Marthie sekarang menghadapi deportasi dari rumahnya di Christchurch. Kini mereka tinggal dengan saudara perempuannya di Auckland untuk memperjuangkan nasib mereka.
Selandia Baru adalah negara dengan penduduk gemuk ketiga terbanyak di negara maju, setelah Amerika Serikat dan Meksiko. Albert memiliki tinggi badan 177,8 kg dengan indeks massa tubuh 40, membuatnya secara klinis adalah obesitas.
Pria asal Afrika Selatan ini mengaku mulai gemuk ketika berhenti merokok. Albert bekerja 40 jam seminggu sebagai koki.
"Kami disamakan seperti pelaku kejahatan hanya karena suami saya gemuk," kata Marthie. Selain dia dan suaminya, seorang rekannya juga mengalami hal yang sama. "Penilai medis mempertimbangkan sejauh mana indikasi biaya tinggi dan kebutuhan masa depanlainnya untuk pelayanan kesehatan.," kata pernyataan Departemen Keimigrasian.
Mereka mengklaim bahwa berat badannya meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker, dan perlemakan hati. Albert juga diketahui memiliki cedera lutut yang bisa menghabiskan biaya hingga US$ 20 ribu.
Atas putusan ini, mereka mengajukan gugatan pada menteri Imigrasi Nikki Kaye. Kasusnya segera bergulir ke pengadilan.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia
11 Juli 2017
Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori
Baca SelengkapnyaAkibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati
17 Maret 2017
Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori
16 Maret 2017
Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja
2 Maret 2017
Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi
Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru
13 Desember 2016
Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaBermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya
9 Desember 2016
Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak
5 Desember 2016
Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.
Baca SelengkapnyaGempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas
14 November 2016
Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.
Baca SelengkapnyaWow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!
23 September 2016
Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal
7 September 2016
PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.
Baca Selengkapnya