Disita Panama, Kuba Gagal Kirim Misil ke Korut  

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 15:45 WIB

Kapal ini berlayar dari Kuba dan ditangkap di Kanal Panama karena menyembunyikan senjata dalam kontainer gula merah. REUTERS/Carlos Jasso

TEMPO.CO, Havana - Kuba gagal mengirimkan senjata anti-serangan udara ke Korea Utara setelah kapal kargo yang memuat 10 ribu ton gula pasir dan alat perang usang berbobot 240 ton itu disita oleh otoritas Panama, Selasa, 16 Juli 2013.

Menteri Luar Negeri Kuba mengatakan dalam sebuah pernyataan, Rabu, 17 Juli 2013, senjata di era Uni Soviet itu sedianya dikapalkan ke Korea Utara untuk diperbaiki. Senjata tersebut di antaranya berupa dua baterai anti-serangan udara, sembilan roket, dan jet tempur MIG-21.

"Kesepakatan Kuba yang diteken di kawasan ini berdasarkan pada kebutuhan kami guna bertahan dari pelanggaran wilayah kami," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Menurut Presiden Panama, Ricardo Martinelli, kapal kargo Chong Chon Gang terpaksa ditahan pada Selasa, 16 Juli 2013, setelah otoritas Panama mendeteksi adanya misil balistik dan jenis senjata lain berada di dalam kapal tersebut.

Sempat terjadi keributan di antara para awak kapal setelah kapten kapal mendapatkan serangan jantung dan mencoba bunuh diri ketika kapal mendekati perairan Atlantik untuk memasuki Terusan Panama.

Amerika Serikat melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Patrick Ventrell, mengatakan mereka siap membantu bila diperlukan dalam urusan pemeriksaan dan penyitaan kapal berbendera Korea Utara yang berlayar dari Kuba ke Terusan Panama. "Amerika Serikat sangat mendukung keputusan Panama memeriksa kapal berbendera Korea Utara," kata Ventrell.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup

Muslim Uighur Dipaksa Makan Selama Ramadan

Disebut `Sukowi`, Jokowi Mesem

Lagi, Jokowi Kalahkan Megawati di Survei

Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya