Militer Amerika Serikat Bangun Jaringan 4G Khusus

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 29 Juni 2013 06:52 WIB

Pesawat tempur A-10 akan mendarat di pangkalan militer Amerika Serikat di Osan, Korea Selatan, (3/4). Pesawat tersebut ikut ambil bagian dalam latihan militer bersama Korea Selatan. REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Washington - Militer Amerika Serikat sedang menyelesaikan pembangunan jaringan nirkabel 4G khusus dan juga mengenai pedomannya. Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Martin Dempsey mencontohkan, pemanfaatan teknologi digunakan bagi pilot pesawat tempur jika harus mengambil keputusan apakah akan menembakkan senjata ke arah musuhnya atau tidak.

“Kami sedang memperbarui peraturan kami untuk pertama kalinya, sejak tujuh tahun lalu,” ujar Dempsey. Dia mengatakan, dibangunnya teknologi ini juga untuk mengontrol adanya potensi serangan melalui dunia cyber.

“Banyak tugas yang harus kami lakukan, namun langkah penting ini sangat signifikan untuk memperkuat pertahanan negara melalui kecepatan jaringan,” ucapnya melalui pidato yang disampaikan di Brookings Institute, di Washington D.C.

Pejabat dengan pangkat tertinggi di militer AS ini menyatakan penguatan pertahanan merupakan bagian dari perlindungan keamanan yang dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan AS. Dia menyebutkan serangan melalui dunia maya meningkat 17 kali lipat sejak 2011. Namun dia tidak mencontohkan kejahatan apa saja yang sudah menyerang Departemen Pertahanan.

Dempsey mengatakan, investasi yang dihabiskan bagi perlindungan terhadap kejahatan cyber ini senilai U$D 23 miliar selama empat tahun. Menurut dia, Departemen Pertahanan akan melakukan konsolidasi terhadap 15 ribu jaringan berbasis cloud.

Ia menyebutkan, pemerintah AS juga sudah mengadakan kerja sama dengan penyedia jaringan 4G yang dianggap aman, seperti perangkat iPad, iPhone, dan Android. “Perangkat yang kami kembangkan akan membuat Batman dan James Bond iri,” kata Dempsey berseloroh.

Awal tahun ini, Departemen Pertahanan AS merestui penggunaan perangkat berbasis iOS, Samsung Galaxy S yang dijalankan melalui pengoperasian Knox, dan BlackBerry 10 untuk mendukung kegiatannya.

THEVERGE.COM | SATWIKA MOVEMENTI

Topik terhangat:

Ribut Kabut Asap
| PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:
Guru Ini Sebar Foto Bugil di Facebook
5 Tokoh Ini Dinilai Gunakan BLSM untuk Pencitraan

XL dan Axis Merger, Indosat Harus Waspada

Mengapa Popularitas Boediono Rendah

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya