Lengser, Julia Gillard Dapat Pensiun Rp 1,8 Miliar

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 28 Juni 2013 14:29 WIB

Perdana Menteri Australia Julia Gillard. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Canberra - Setelah digulingkan dari jabatan tertinggi dalam pemerintahan Australia, Julia Gillard segera meninggalkan kantornya dengan pensiun senilai 200 ribu dolar Australia, atau setara Rp 1,837 miliar. Ia menjabat selama tiga tahun, setelah sebelumnya 'mengkudeta' perdana menteri Kevin Rudd.

Belum jelas apa yang akan dilakukan wanita 51 tahun ini setelah menyatakan mundur dari politik. Penulis biografinya, Jacqueline Kent, mengatakan mantan perdana menteri itu tidak akan mengejar posisi duta besar atau berkarier di perusahaan swasta, seperti yang banyak dilakukan mantan politisi Australia.

"Saya menduga dia akan bekerja untuk beberapa LSM, mungkin dalam bidang pendidikan. Di situ sebenarnya minat dia," kata Kent, penulis buku The Making of Julia Gillard.

Menurutnya, sebelum menjadi perdana menteri, dia adalah menteri pendidikan. "Pendidikan adalah DNA dia. Dia datang dari keluarga migran Welsh. Dia selalu merasa sepanjang hidupnya bahwa memiliki keadilan dan kesempatan untuk pendidikan merupakan dasar mutlak yang adil dalam masyarakat sipil," katanya.

Kent mengatakan Gillard cenderung untuk menggunakan keterampilan ia peroleh dalam politik dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial. "Dia tidak terlalu sadar status. Itulah salah satu hal baik tentang dia," katanya.

Ia membenarkan Gillard adalah juga seorang pengacara yang cemerlang. Namun, katanya, kecil kemungkinan dia akan menekuni dunia hukum kembali.

Mantan tim strategi Partai Buruh, Adam Kilgour, yang kini direktur komunikasi dan hubungan pemerintah lembaga bernama Diplomacy menyatakan Gillard relatif muda untuk menjadi seorang mantan perdana menteri. "Dia akan memiliki karir yang cukup signifikan di masa depan," katanya. "Apalagi dia adalah seorang negosiator yang sangat baik."

NEWS.COM.AU | TRIP B
Terhangat:

Ribut Kabut Asap|
PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan

Baca Juga:

SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter

Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone





Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya