Pengacara Kirim Petisi ke Pentagon Soal Guantanamo

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 24 Mei 2013 09:47 WIB

AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Washington - Pengacara militer dan sipil dari tahanan di Guantanamo, Kuba, mendesak Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel untuk memperbaiki kondisi para tahanan. Ini menjadi tekanan bagi pemerintahan Barack Obama yang sebelumnya berjanji untuk menutup kamp itu.

Permohonan dari 18 pengacara yang mewakili tahanan "bernilai tinggi" di Guantanamo itu dikirim sebelum pidato Obama, 23 Mei 2013, yang membahas sejumlah isu kontraterorisme, seperti serangan pesawat tak berawak serta penutupan Guantanamo.

Obama saat ini berjuang untuk keluar dari serangkaian skandal domestik yang menghadangnya dalam beberapa waktu lalu. Mulai dari kultur kerahasiaan pemerintahannya, tindakannya yang menyadap pembicaraan wartawan hingga soal tindakannya terhadap lawan politiknya.

Pidato hari Kamis 23 mei 2013 di Universitas Pertahanan Nasional di Washington dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa ia sangat ingin melindungi kebebasan sipil.

Rencana Obama untuk menutup Guantanamo meningkat setelah aksi mogok makan di Guantanamo, tetap berlangsnug. Para tahanan itu sudah memasuki bulan keempat aksi mogok makannya, sebagai protes atas ketidakjelasan nasib mereka setelah 11 tahun penahanan.

Lebih dari 100 orang telah bergabung dalam aksi mogok makan dan 31 diantaranya telah kehilangan berat badan begitu banyak sehingga sedang dipaksa untuk makan cairan nutrisi cairan melalui tabung dan dimasukkan ke dalam hidung agar mereka tetap hidup.

"Sementara aksi mogok makan terus meningkat dalam lingkup keparahannya, ada banyak yang dapat Anda lakukan, sekarang, untuk meningkatkan kualitas hidup untuk semua tahanan," kata para pengacara dalam surat mereka ke Hagel, yang bertanggal awal pekan ini dan dilihat oleh Reuters, Rabu 22 Mei 2013.

Mereka mengatakan bahwa praktik penahanan di Guantanamo melanggar Konvensi Jenewa, perjanjian internasional yang mengatur perlakuan terhadap tawanan selama konflik bersenjata.

Ada sejumlah hal yang dianggap sebagai pelanggaran. Di antaranya, petugas kamp memata-matai pertemuan yang seharusnya bersifat pribadi antara pengacara dengan klien mereka. Petugas juga menyita dokumen-dokumen hukum dan melakukan tindakan yang bersifat merendahkan dan melecehkan.

Obama telah berjanji untuk menutup Guantanamo sejak tahun 2009 lalu, dan diulangi lagi tahun ini. Namun oposisi di Kongres, yang mengontrol dana untuk memindahkan para tahanan dari kamp itu, dianggap menghentikan rencana tersebut.

Obama akan meminta lagi penutupan Guantanamo ketika ia berbicara pada hari Kamis, dan akan mengumumkan sejumlah langkah-langkah spesifik untuk mencapai tujuan tersebut, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Salah satu upaya yang mungkin bisa dibuat Obama di Guantanamo adalah mencalonkan nama pejabat sebagai kepala pemindahan tahanan. Dari 166 tahanan, 86 tahanan dinyatakan sudah bebas untuk dipindahkan, 56 diantaranya adalah warga Yaman.

"Menjaga (Guantanamo) tetap beroperasi adalah tidak efisien. Ini juga tidak efektif. Dan itu bukan kepentingan keamanan nasional kita. Menurut saya anggota militer senior telah memberi kesaksian soal fakta ini," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

The Wall Street Journal melaporkan pada Rabu 22 Mei 2013 bahwa pemerintahan Obama sudah mempersiapkan untuk memulai pemindahan tahanan dari Guantanamo dalam beberapa minggu mendatang, sebagai bagian dari proses penutupan penjara untuk kasus-kasus terkait terorisme itu.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya