Israel Bantah Tembak Bocah Palestina 13 Tahun Lalu

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 22 Mei 2013 08:40 WIB

Jamal al-Durrah melindungi anaknya dari tembakan Israel tahun 2000. Tiga belas tahun kemudian, Israel membantahnya

TEMPO.CO, Jerusalem - Jamal al-Durrah tak lelah menyambangi makam anaknya, Muhammad, di Gaza. Ia selalu gelisah, roh anaknya belum tenang di alam baka.

Namanya mendunia saat ia tertangkap kamera tengah memasang badan melindungi anaknya yang saat itu berusia 12 tahun dari tembakan membabi buta Israel. Sang anak tewas tertembak, ia terluka. Foto itu menjadi simbol pemberontakan Palestina kedua, atau Intifada.

Cerita Mohammad al-Durrah juga menjadi sebuah simbol penting dalam perjuangan Palestina. Gambar saat-saat terakhirnya ditampilkan pada perangko di Mesir, Tunisia, Irak, Iran, dan Maroko.

Tiga belas tahun kemudian, kontroversi di balik foto-foto itu terus hidup. Israel mengatakan bahwa narasi palsu kematian al-Durrah telah digunakan untuk membenarkan serangan teroris terhadap Israel dan menggelorakan gerakan anti-Semitisme di seluruh dunia.

Sebuah komite pemerintah Israel menyimpulkan laporan yang disiarkan oleh media France 2 pada tahun 2000, tidak dapat dibuktikan hanya oleh gambar.

Dalam salah satu artikelnya, media ini menulis, "Di sini Jamal dan putranya Muhammad adalah target serangan berasal dari posisi Israel .... Dalam sebuah tembakan Mohammad tewas dan ayahnya terluka parah."

Ivestigasi terbaru...
<!--more-->
Namun, investigasi terbaru yang dilakukan oleh Israel menyebut tidak ada bukti bahwa IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dengan cara apapun bertanggung jawab menimbulkan luka-luka pada Jamal atau anak itu."

Israel menempatkan implikasi dari kisah al-Durrah Mohammad dalam konteks yang lebih luas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan adalah penting untuk mengungkap lagi kejadian itu. Ia menyatakan foto itu telah memfitnah reputasi Israel. "Ini merupakan perwujudan dari yang sedang berlangsung, kampanye pendusta untuk mendelegitimasi Israel," katanya.

Bantahan Israel langsung ditanggapi Jamal al-Durrah. Ia siap untuk menggali lagi kubur anaknya untuk menunjukkan bahwa ia dibunuh oleh peluru Israel, seperti yang dilaporkan pada tahun 2000. "Saya ingin menunjukkan kepada dunia kebenaran, dan saya duduk di depan makam anak saya dan siap untuk menerima komisi investigasi independen internasional termasuk Arab," katanya. "Jika Israel setuju, saya siap untuk membuka kuburannya."

Kameramen Talal Abu Rahma, yang memfilmkan adegan tersebut untuk France 2, dan juga bekerja untuk CNN, menyatakan ia mencoba untuk memahami apa yang terjadi pada hari itu. "Kamera ini tidak berbicara, tapi kamera ini mencatat dengan rekaman," katanya.

CNN | TRIP B

Topik Terhangat
Kisruh KJS
| Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

DUNIA Terpopuler

10 WNI Selamat dari Amukan Tornado di Oklahoma

Pria Ini Bergulat dengan Pithon Sepanjang 5,4 M

Rekaman Paus Berdoa Usir Setan Dibantah Vatikan




Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya