TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bolivia, Evo Morales, mengusir lembaga bantuan pembangunan Amerika Serikat (USAID) dari negaranya karena dianggap telah mengacaukan pemerintahan sayap kiri yang dipimpinnya. Morales, Rabu, 1 Mei 2013, menuduh bahwa USAID turut campur politik dalam urusan persatuan petani atau organisasi sosial lainnya.
Pengusiran ini sebelumnya disampaikan kepada buruh yang berkumpul di depan Istana Presiden guna memperingati Hari Buruh, May Day.
"Tidak pernah ada lagi USAID yang memanipulasi serta memanfaatkan pemimpin dan teman-teman kami," ujar Morales saat mengumumkan pengusiran tersebut.
Selanjutnya, Morales memerintahkan David Choquehuanca, Menteri Luar Negeri Bolivia, untuk menyampaika keputusannya kepada duta besar Amerika Serikat.
Pengusiran ini menandai konfrontasi paling anyar atas ketegangan antara Amerika Serikat dengan pemerintahan sayap kiri di negara benua Amerika bagian barat.
Kekesalan Morales terhadap lembaga Amerika Serikat dipicu pula oleh pernyataan Menteri Luar Negeri John Kerry dalam sebuah pengakuan kepada Kongres pada 17 April 2013. Dalam pernyataannya di hadapan anggota Kongres, Kerry mengatakan bahwa negara-negara belahan barat adalah halaman belakang negara.
Keputusan Morales ini sangat disesalkan Amerika Serika. Menurut sejumlah pejabat Amerika Serikat, pengusiran USAID dapat merugikan rakyat Bolivia. "Kami rasa program yang telah dijalankan (USAID) untuk rakyat Bolivia telah dikoordinasikan."