AS Gandakan Bantuan ke Oposisi Suriah

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 22 April 2013 22:50 WIB

Asap membubung dari sejumlah bangunan karena adanya pertempuran antara Pasukan Pembebasan Suriah dan tentara pemerintah di Aleppo, Suriah, Sabtu (1/12). AP/Narciso Contreras

TEMPO.CO, Istanbul - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, Minggu 21 April 2013, Amerika Serikat akan menggandakan bantuan berupa non-senjata untuk pasukan oposisi di Suriah menjadi US$ 250 juta. Amerika berhenti berjanji untuk memasok senjata kepada pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Namun Kerry mengatakan, negara asing pendukung oposisi berkomitmen untuk melanjutkan dukungan dan telah memutuskan untuk menyalurkan semua bantuan di masa mendatang melalui Dewan Militer Tertinggi pemberontak.

Dia menambahkan bahwa "akan ada pengumuman lebih lanjut tentang jenis dukungan yang mungkin di masa mendatang" jika pasukan pemerintah Suriah gagal untuk mengejar solusi damai atas perang sipil yang sudah berlangsung dua tahun itu.

Berbicara setelah acara pertemuan oposisi Suriah dan 11 negara asing pendukungnya di Istanbul, Kerry mengatakan, Amerika akan memberikan tambahan US$ 123.000.000 dalam bantuan non-senjata kepada pemberontak, sehingga total bantuannya sebesar US$ 250 juta.

Pada konferensi pers Minggu sore, Kerry mengatakan, ia akan mendorong untuk memastikan bahwa bantuan ini disampaikan sesegera mungkin. Salah satu bantuannya berupa peralatan peralatan komunikasi, pelindung tubuh, kacamata night vision dan perlengkapan medis untuk membantu para pemberontak.

Saat ditanya kapan oposisi bisa menerima bantuan itu, Kerry mengatakan, "Saya bisa berjanji kepada Anda bahwa segera setelah saya kembali ke Washington awal minggu depan, saya akan menekan sekeras yang saya bisa untuk memastikan bahwa bantuan ini akan disalurkan dalam hitungan minggu seperti yang kami bicarakan ... ini harus terjadi secepat mungkin. "

Secara terpisah, Jerman menyatakan, pihaknya tidak akan memasok senjata apapun kepada pemberontak Suriah, tapi akan memberikan bantuan dalam bentuk lain. "Jerman telah memutuskan tidak akan mengirimkan senjata. Tapi kami akan mendukung oposisi Suriah dengan cara lain," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle kepada televisi Jerman ARD channel, Minggu 21 April 2013.

Westerwelle mengatakan, Jerman menganggap pemberian bantuan senjata akan menjadi masalah. Tapi dia tidak bisa menghentikan negara-negara lain melakukannya. "Senjata itu dengan mudah dapat jatuh ke tangan yang salah dan itu tentu saja bahaya bagi negara-negara tetangga dan untuk seluruh wilayah, dan kami ingin mencegah kebakaran besar," kata dia.

Amerika Serikat memiliki pandangan yang sama. Meskipun menghadapi tekanan dari beberapa anggota Kongres dan rekomendasi bahkan dari kalangan penasihatnya sendiri, Presiden AS Barack Obama menolak untuk memasok senjata kepada pemberontak. Amerika khawatir senjata tersebut akan jatuh ke tangan militan Islam.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya