TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan bantuan dari negaranya guna menyelidiki pengeboman di Boston yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 140 orang. Putin mengatakan hal itu dalam sebuah catatan belasungkawa yang dipublikasikan di website Kremlin hari Selasa.
Ia menyatakan, masyarakat internasional harus bersama-sama bergandengan tangan untuk memerangi terorisme. Putin mengatakan Rusia "Akan siap untuk memberikan bantuan apa pun" kepada pihak berwenang AS dengan investigasi bom Boston.
Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Tom Donilon, bertemu dengan Putin pada hari Senin untuk mengantarkan surat dari Obama dalam upaya untuk memperbaiki hubungan. Dalam beberapa bulan ini, hubungan Rusia dan AS berada dalam titik terendah.
Meskipun upaya Obama untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia selama masa jabatan pertamanya, hubungan memburuk atas pendekatan yang saling bertentangan terhadap krisis Suriah dan kekhawatiran AS tentang tindakan keras Kremlin atas perbedaan pendapat. AS dan Rusia saling tuding terkait pelanggaran HAM di negara masing-masing.
FBI dan negara serta polisi Amerika Serikat menyatakan akan mencari pelaku peledakan bom Boston Marathon sampai ke ujung dunia. Mereka akan mencari petunjuk tentang pelaku di balik serangan menakutkan itu hingga ke gambar di ponsel.
Sampai kini petugas belum mengetahui tersangka dan detail peledakan bom Boston Marathon yang membunuh tiga orang dan melukai 176 orang pada acara di tahunan ke-238 di Hari Pahlawan. Petugas FBI Boston, Richard DesLauriers, menyebut penyelidikan ini sebagai worldwide investigation.
"Penyidik akan pergi kemana pun petunjuk itu mengarahkan kami," kata DesLauriers. "Kami akan pergi ke ujung Bumi untuk mengidentifikasi tersangka yang bertanggung-jawab pada kejahatan ini."
AP | TRIP B
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Wawancara dengan Ustad Berpengaruh di New York
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya