Paus Fransiskus (kanan) berbincang-bincang dengan Paus Emeritus Benediktus XVI di Kastil Gandolfo, selatan Roma, Italia, Sabtu (23/3). Paus Fransiskus bepergian dengan helikopter dari Vatikan ke Kastil Gandolfo untuk melakukan pertemuan tertutup dengan Paus sebelumnya, Benediktus XVI. REUTERS/Osservatore Romano
TEMPO.CO, Roma - Vatikan diharapkan segera merespons berita yang berkembang menyusul laporan penurunan kesehatan mantan paus, Benedictus XVI. Terlebih setelah seorang pakar kepausan menyatakan "dia tidak akan bersama kita lebih lama lagi".
Kakinya dilaporkan tidak kuat menopang atau goyah ketika penggantinya, Paus Fransiskus, mengunjunginya di retret musim panas kepausan di Kastil Gandolfo dekat Roma baru-baru ini.
Akan tetapi, beberapa orang dalam Vatikan mengatakan, ungkapan pengamat Takhta Suci Paloma Gomez Borerro adalah alarm yang tak boleh diabaikan. Melalui koran lokal, ia menyatakan umur Benediktus mungkin tak akan lama lagi.
Jurnalis Spanyol ini menyatakan kondisi kesehatan Benediktus saat ini sangat buruk. "Dalam 15 hari terakhir ia telah mengalami penurunan yang luar biasa," katanya.
Paus Emeritus menyebut memburuknya kesehatan sebagai alasan di balik keputusannya untuk mundur. Baru terungkap pada Maret 2013 bahwa Paus Benediktus ternyata menggunakan alat pacu jantung yang dipasang sekitar sepuluh tahun yang lalu. Penglihatannya juga mulai kabur.
Kesehatan Paus Benediktus pernah dipertanyakan oleh beberapa komentator pada 2010 selama kunjungan kenegaraan ke Inggris, dimana ia menghadiri acara besar di seluruh negeri. "Pada penampilan publik terakhir, tampak jelas bahwa ia mengalami kesulitan berjalan. Dia mulai menggunakan tongkat sekitar setahun yang lalu," kata salah satu orang dalam The Telegraph.