TEMPO.CO, Seoul - Menteri Unifikasi Korea Selatan, Ryoo Kihl-jae, menyatakan akan mengajak Korea Utara untuk berunding soal penutupan wilayan industri bersama Kaesong Industrial Park. Ia berharap pihak Korea Utara mempertimbangkan kembali penutupan ini di meja perundingan.
Kepada situs berita Yonhap, Ryoo Kihl-jae, menyatakan Korea Selatan akan meminta Korea Utara untuk menormalkan kembali kondisi di Kaesong, meskipun kedua negara berada dalam ketegangan diplomatik. Ryoo Kihl-jae berharap agar Korea Utara dapat membuka kembali akses pekerja Korea Selatan yang sebelumnya dilarang masuk ke kawasan Kaesong di Korea Utara.
Selasa pekan lalu, Korea Utara benar-benar sangat marah. Tak hanya mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap Korea Selatan, negeri itu juga mulai menarik seluruh pekerjanya dari kawasan industri bersama di Kaesong. Kawasan ini semula diperuntukkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi negara yang dibangun bersama seterunya, Korea Selatan. Namun kini kegiatan tersebut dihentikan.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa buruh Korea Utara tidak diperkenankan bekerja di kawasan kompleks industri gabungan Kaesong, sehari setelah Pyongyang menyatakan menarik seluruh pekerja dan menangguhkan operasi tanpa batas. Penutupan kawasan ini untuk pertama kalinya terjadi sejak kompleks industri bersama itu beroperasi sejak 2004.
Kompleks Kaesong mempekerjakan sekitar 50 ribu warga Korea Utara, dan menjadi salah satu sumber ekonomi negeri itu. Secara keseluruhan, di dalam kompleks tersebut terdapat 123 perusahaan Korea Selatan dengan penghasilan lebih dari US$ 80 juta (Rp 779 miliar) per tahun.
Pada Senin, 8 April 2013, seperti dikutip kantor berita KCNA, pejabat senior Korea Utara, Kim Yang Gon, mengatakan bahwa Korea Utara akan memutuskan kawasan tersebut kelak dioperasikan kembali atau tidak.
YONHAP | CHETA NILAWATY
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya