Belanda, Negara Paling Ramah Anak  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 11 April 2013 08:58 WIB

inforum.com

TEMPO.CO, Amsterdam - Belanda, bersama dengan empat negara Nordik lainnya, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia berada di daftar teratas 29 negara maju yang memperhatikan kesejahteraan anak. Adapun Yunani, Italia, Portugal, dan Spanyol berada di bagian terbawah.

Pemeringkatan ini dilakukan berdasar studi terbaru lembaga ini bertajuk "Kesejahteraan Anak di Negara-negara Kaya". Studi ini menemukan bahwa kemiskinan anak di negara-negara ini sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah. Lembaga ini mengingatkan langkah-langkah penghematan yang dilakukan sejumlah negara tak memotong pelayanan dan perlindungan kepada anak-anak karena mereka adalah bagian yang sangat rentan dari populasi.

"Apakah saat krisis ekonomi seperti sekarang, atau dalam kondisi ekonomi yang lebih baik, Unicef mendesak pemerintah dan mitra sosial untuk menempatkan anak-anak dan orang muda dalam pertimbangan utama proses pengambilan keputusan," kata Direktur Penelitian Unicef, Gordon Alexander. Menurut dia, anak-anak tidak memiliki suara dalam proses politik atau suara mereka jarang terdengar.

Studi ini mengukur pembangunan sesuai dengan lima dimensi kehidupan anak-anak, yaitu kesejahteraan materi, kesehatan dan keselamatan, pendidikan, perilaku dan risiko, serta perumahan dan lingkungan. Dalam daftar itu, Inggris menduduki peringkat ke-16 dan Amerika Serikat ke-26. Krisis keuangan tahun 2008 telah menyebabkan kebijakan penghematan di banyak negara di Barat dan dana talangan untuk beberapa negara Eropa.

"Untuk setiap langkah kebijakan baru, pemerintah secara eksplisit harus menyelidiki dampak dan efeknya pada anak, keluarga dengan anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda," kata Alexander dalam sebuah pernyataan.

Contoh masalah yang ditemukan oleh Unicef adalah tingginya kehamilan di kalangan remaja di AS, tingkat merokok lebih dari 10 persen di antara anak-anak di Austria, Republik Ceko, Hungaria, Latvia, Lithuania, Rumania dan Slovakia, dan tak pernah menikmati sarapan pagi pada separuh anak-anak di Rumania dan Slovenia.

Laporan menunjukkan bahwa PDB per kapita, yang merupakan ukuran standar kekayaan nasional, tidak selalu diterjemahkan bahwa anak-anak di negara itu lebih baik secara keseluruhan kesejahteraannya. Hal ini ditunjukkan dengan Slovenia di peringkat ke-12, lebih tinggi dari Kanada yang berada di urutan ke-17, sementara Portugal berada di urutan ke-15, jauh lebih tinggi dari peringkat AS.

AP | UN NEWS | TRIP B

Topik terpopuler:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono

Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong

Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut

Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube

Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers

Berita terkait

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

24 Agustus 2017

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

Konser band rock Allah-Lass di Rotterdam, Belanda batal setelah ada laporan ancaman teror dari kepolisian Spanyol

Baca Selengkapnya

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

11 Juni 2017

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di siatsiun kereta utama Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

18 Mei 2017

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

Raja Belanda, Willem-Alexander ternyata sudah 21 tahun menjadi kopilot pesawat komersial, serunya penumpang pesawat tak mengenalinya.

Baca Selengkapnya

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

17 Maret 2017

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders siap masuk pemerintahan baru yang dipimpin Mark Rutte.

Baca Selengkapnya

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

16 Maret 2017

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

Ketua Asosiasi Produsen-Produsen Daging Merah Turki, Bulent Tunc mengatakan bahwa pihaknya siap mengirim kembali sekitar 40 ekor sapi ke Belanda.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

16 Maret 2017

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

Mark Rutte, pemenang pemilu Belanda, diperkirakan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan D66 dalam membentuk pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

16 Maret 2017

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

Warga Venlo berharap pemimpin anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tak terpilih menjadi perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

16 Maret 2017

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

16 Maret 2017

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

Perdana Menteri Mark Rutte menegaskan Belanda ingin tetap sebagai negara yang aman, stabil dan makmur.

Baca Selengkapnya

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

16 Maret 2017

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

Partai Mark Rutte menang dengan 31 kursi, unggul atas partai pimpinan Geert Wilders yang dapat 19 kursi.

Baca Selengkapnya