TEMPO.CO, Jakarta – Hubungan diplomatik Indonesia dengan Venezuela naik-turun. Terutama di bidang perdagangan. Volume perdagangan untuk tahun 2012 turun 24 persen, dari US$ 127 juta tahun 2011 menjadi US$ 96,6 juta.
“Secara umum, kita melihat hubungan dengan Venezuela cukup baik,” kata Direktur Amerika Latin dan Karibia Kementerian Luar Negeri RI, Musthofa Taufik Abdul Latif, kepada Tempo hari ini.
Indonesia menempatkan duta besar di Caracas, yakni Ibu Prianti Gagarin Djatmiko-Singgih. Sedangkan Venezuela hanya memiliki kuasa usaha (charge d’affairs) di Jakarta. Meski demikian, hubungan diplomatik sudah berlangsung sejak 10 Oktober 1959.
Produk ekspor Indonesia, terutama plastik dan karet, mesin dan elektronik, kertas, produk kayu, tekstil, dan alas kaki. Sedangkan Venezuela mengekspor bahan kimia, bijih besi olahan, dan bermacam bentuk plastik olahan. Pasar Venezuela sangat bagus, namun ada kebijakan dalam negeri yang menjadi hambatan, termasuk soal izin ekspor.
Meski demikian, ketika Indonesia mengadakan pameran perdagangan Oktober 2012, Venezuela merupakan negara Amerika Latin yang nilai transaksinya paling besar. Selain itu, sejak tahun 2003, sudah 18 pemuda Venezuela mendapatkan beasiswa Dharmasiswa untuk belajar budaya di Indonesia.
Musthofa melihat potensi kerja sama yang bisa dikembangkan kedua negara, terutama untuk keamanan energi (energy security). “Kita menginginkan agar pengusaha Indonesia selain ke Timur Tengah dan Eropa Timur, kita bisa melirik Venezuela,” katanya.
Meski pemimpin baru Venezuela baru akan diumumkan seusai pemakaman almarhum Presiden Hugo Chavez, Jumat mendatang, 8 Maret, Mustofa berharap akan ada perubahan terutama di bidang ekonomi. Terutama jika presiden yang akan datang lebih membuka pasar.
Indonesia juga berpotensi mengekspor consumer goods, yang selama ini diimpor Venezuela dari negara-negara tetangga di Amerika Selatan. “Kita bisa masuk lebih besar kalau tidak ada hambatan perdagangan,” ujarnya.
NATALIA SANTI
Terpopuler:
Ruhut Sitompul Goda Ibunda Raffi Ahmad
Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid
Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji
Polisi Gamang Usut Golden Traders
Menolong Neneng, 2 WN Malaysia Divonis 7 Tahun
Akil Mochtar Ingin Jadi Ketua MK
Berita terkait
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela
6 Juli 2017
Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube
5 Juli 2017
Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.
Baca SelengkapnyaPilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu
29 Juni 2017
Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.
Baca SelengkapnyaSiapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?
28 Juni 2017
Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.
Baca SelengkapnyaKrisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung
28 Juni 2017
Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaDilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara
2 Mei 2017
Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.
Baca SelengkapnyaPresiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS
28 April 2017
Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.
Baca SelengkapnyaMenakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar
25 April 2017
Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.
Baca SelengkapnyaTiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela
20 April 2017
Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB
25 Maret 2017
Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.
Baca Selengkapnya