TEMPO.CO, Sabah - Malaysia menyatakan akan melunakkan operasi militer di Kampung Tanduo, Sabah, setelah serangan intensif yang dilakukan sejak Selasa pagi tadi, 5 Maret 2013. Meski begitu, Kepala Kepolisian Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Ismail Omar mengatakan, Sabah belum sepenuhnya bersih dari penyusup.
"Ini meliputi wilayah yang luas, 4 kilometer persegi, dan saya percaya masih ada musuh bersembunyi di daerah tersebut," katanya dalam konferensi pers di hotel Felda Sahabat Residence.
Dia juga mengatakan, operasi menjadi lambat karena medan yang sulit. "Saya telah memerintahkan para komandan di lapangan untuk berhati-hati. Saya tidak ingin polisi atau personel militer menjadi korban," ujar Ismail.
Sejak sebulan lalu, penyusup yang mengaku dari Kesultanan Sulu menduduki wilayah Lahad Datu di Sabah. Mereka mengklaim wilayah ini merupakan bagian dari wilayah mereka. Operasi militer besar-besaran dilakukan mulai hari ini untuk menumpasnya.
Ditanya tentang kemungkinan beberapa orang bersenjata melarikan diri dari zona pertempuran Kampung Tanduo, dia hanya menjawab, "Kami berharap mereka tidak luput dari penjagaan keamanan kami."
Dia juga menepis laporan dari Manila, dikutip dari orang yang mengaku sebagai Sultan Sulu Jamallul Kiram III, yang menyatakan banyak personel militer Malaysia turut menjadi korban. "Sangat disesalkan bahwa seseorang dapat membuat klaim seperti itu tanpa mengetahui fakta di lapangan," kata Ismail.
Dia mengatakan belum menerima laporan dari pasukannya di lapangan bahwa ada personel keamanan Malaysia yang terluka atau tewas dalam serangan yang dimulai pukul 07.00 itu.
MALAYSIAN INSIDER | TRIP B
Berita terpopuler:
Peretas Situs SBY Akan Direkrut Mabes Polri?
Waspada, Banjir di Jakarta Dinihari
Rasyid Tak Ditahan, Status Seperti Orang Merdeka
Pemuda Cabuli Empat Adik Tiri dan Ibu Kandungnya
Bentrokan Bersenjata di Sabah, 5 Polisi Malaysia Tewas
Ahok Minta Pengusaha Beli Vila Ilegal di Puncak
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya