TEMPO.CO, Manila - Front Nasional Pembebasan Nasional Moro (MNLF) menyatakan, ribuan warga Tausug, juga dikenal sebagai Suluks, telah berlayar ke Sabah untuk membantu rekan mereka, menyusul serangan senjata berat oleh pasukan Malaysia. Philippine Inquirer melaporkan, Ketua Dewan Komite MNLF, Habib Hasyim Mudjahab, menyatakan, mereka marah atas sikap Malaysia.
"Kita tidak bisa lagi mencegah orang kami. Kami terluka dan banyak dari orang-orang kami, bahkan yang bukan prajurit, akan bertolak ke Sabah untuk membantu kesultanan," kata Mudjahab seperti dikutip media itu.
Pernyataannya bertentangan dengan laporan lain yang menyebutkan bahwa pasukan keamanan di Malaysia dan Filipina telah memblokir pintu masuk menuju Lahad Datu. Mereka juga telah mengepung wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian prajurit Sulu.
Menurut Mudjahab, mereka yang berasal dari Basilan, Sulu, Tawi-Tawi, dan Zamboanga telah meninggalkan perairan Filipina sejak tadi malam dengan perahu kecil, memasuki Sabah melalui apa yang mereka sebut "gerbang belakang Selatan"--rute yang biasa dilalui para pedagang.
Pejabat MNLF mengatakan, blokade laut itu tidak ada gunanya karena mereka yang mengetahui rute akan dapat masuk ke Malaysia timur dengan mudah, tanpa kecurigaan. "Ini adalah tentang kebanggaan dan kehormatan, dan orang-orang kami siap untuk berkorban," ia menambahkan.
Sebelumnya, hari ini, Kepala MNLF, Nur Misuari, dalam konferensi pers membantah terlibat dalam kebuntuan di Sabah.
Letnan Jenderal Rey Ardo, pemimpin militer di Mindanao Barat, dan pejabat Gubernur Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Mujib Hataman, mengaku tak mengetahui adanya bala bantuan yang bertolak ke Sabah.
PHILIPPINE INQUIRER | TRIP B
Berita terpopuler:
Peretas Situs SBY Akan Direkrut Mabes Polri?
Waspada, Banjir di Jakarta Dinihari
Rasyid Tak Ditahan, Status Seperti Orang Merdeka
Pemuda Cabuli Empat Adik Tiri dan Ibu Kandungnya
Bentrokan Bersenjata di Sabah, 5 Polisi Malaysia Tewas
Ahok Minta Pengusaha Beli Vila Ilegal di Puncak
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya