Pakistan Tahan Pembunuh Kaum Syiah  

Reporter

Selasa, 19 Februari 2013 16:51 WIB

Asap tebal terlihat setelah serangan bom di wilayah muslim Syiah di Quetta, Pakistan, Sabtu (16/2). REUTERS/Naseer Ahmed

TEMPO.CO, Islamabad - Pasukan keamanan Pakistan, Selasa, 19 Februari 2013, membunuh empat pria dan menahan tujuh orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan kaum Syiah. Mereka juga didakwa sebagai otak di belakang peledakan bom, Sabtu, yang menewaskan 89 orang.

Pakistan melancarkan operasi keamanan di pinggiran Kota Quetta, tempat ribuan anggota etnis minoritas Hazara membutuhkan perlindungan keamanan dan menolak pemakaman korban ledakan bom, Sabtu pekan lalu, di komunitas mereka.

Sekretaris Wilayah Provinsi Baluchistan, Akbar Hussain Durrani, dan Kolonel Maqbool Ahmed dari Korps Paramiliter Gugus Depan, mengatakan, pembunuhan dan penahanan dilakukan dalam masa operasi pemulihan keamanan.

"Yang kita bunuh adalah target utama. Mereka terlibat dalam pembunuhan kaum Syiah dan pejabat senior kepolisian," kata Durrani.

Salah satu otak peledakan bom di pinggiran Quetta, Kota Hazara, Sabtu, Durrani menambahkan, yang menewaskan 89 orang dan melukai lebih-kurang 200 lainnya, di antara yang ditahan.

Pejabat intelijen dan paramiliter dalam operasi pemulihan keamanan itu juga menyita material bom, senjata, rompi bom bunuh diri, dan amunisi. Penahanan berlangsung beberapa jam sebelum sejumlah menteri Pakistan tiba di Quetta.

Ribuan perempuan, pria, dan anak-anak tampak memblokade sebuah jalan di Quetta. Mereka menolak mengakhiri aksi duduk hingga otoritas Pakistan menindak tegas ekstremis serangan Sabtu. Protes serupa terjadi setelah 92 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri di Snooker Hall Hazara di Quetta, 10 Januari 2013. Kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi mengaku bertanggung jawab atas kedua ledakan di Quetta, kota kecil tempat agen intelijen dan militer bermarkas.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita populer:
PKS Keberatan Anak Hilmi Dicekal
Jaringan Pemalsu Dokumen Kredit Bank Dibongkar
Petinggi PKS Klaim Putra Hilmi Sering Ke Turki
SBY Dipastikan Setuju Aceng Dicopot
Demokrat Segera Pecat Angelina dari DPR
Suswono Akui Bertemu Luthfi di Medan, Ini Kata KPK

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya