Serangan dan Sensor Mengancam Pelaporan Independen  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 14 Februari 2013 23:24 WIB

Unjuk rasa "Stop Kekerasan terhadap Jurnalis" di monumen Chairil Anwar, Malang, Jawa Timur, (26-11). Sebagai wujud solidaritas pada rekan mereka yaitu Jurnalis Harian Metro, Aryono Linggoto yang terbunuh di Manado. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, New York - Committee to Protect Journalists (CPJ), dalam laporan Attack on the Press menyatakan, naiknya jumlah wartawan yang tewas dan dipenjara, ditambah adanya ketatnya undang-undang dan adanya sensor negara, membahayakan pelaporan independen di banyak negara. CPJ adalah organisasi internasional berkantor pusat di New York yang aktif advokasi isu kebebasan pers.



"Ketika wartawan dibungkam, baik melalui kekerasan atau hukum, kita semua akan kehilangan karena pelaku mampu mengaburkan kelakuan buruknya, membungkam perbedaan pendapat, dan melemahkan warga," kata Deputi Direktur CPJ Robert Mahoney dalam siaran persnya, Rabu 14 Februari 2013. "Pemerintah harus mengadili pelaku dan menghentikan mereka yang ingin melumpuhkan pengawasan publik dengan menumpulkan sikap kritis dan laporan yang menyelidik."



Indikator yang ditampilkan dalam laporan berjudul Attacks on the Press oleh CPJ menunjukkan bahwa lingkungan kebebasan pers terus memburuk. Pada 2012, jumlah wartawan yang dipenjarakan di seluruh dunia mencapai rekor tertinggi, sebuah tren yang didorong terutama oleh isu terorisme dan tuduhan anti-negara yang dikenakan terhadap wartawan dan editor yang kritis.


Advertising
Advertising


CPJ mengidentifikasi ada 232 jurnalis yang berada di balik jeruji besi karena pekerjaan mereka pada tahun 2012, meningkat dari 53 pada tahun 2011. Jumlah pemenjaraan ini merupakan yang tertinggi sejak organisasi ini mulai melakukan survei pada 1990 lalu.



Penelitian CPJ juga menunjukkan bahwa selama dua dekade terakhir, seorang wartawan yang tewas dalam menjalankan tugas terjadi sekali tiap delapan hari. Tujuh puluh jurnalis kehilangan nyawa mereka dalam menjalankan tugas pada tahun 2012, meningkat 43 persen dari tahun 2011. Lebih dari 35 wartawan juga dilaporkan hilang.



"Laporan Attack on The Press memaparkan adanya upaya agresif aktor negara dan non-negara untuk membungkam wartawan, terutama yang meliput kasus kejahatan, korupsi, politik, dan konflik," kata Mahoney. Dia mendesak badan-badan internasional dan regional untuk berperan dalam menegakkan prinsip "hak untuk menerima dan memberi informasi", yang kini sedang dalam serangan itu.



Terbit pertama kali tahun 1986, laporan Attack on the Press adalah penilaian definitif tahunan tentang keadaan kebebasan pers di seluruh dunia.



Abdul Manan

Berita terkait

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

1 detik lalu

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Non S sejak hari ini

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

24 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

49 menit lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

55 menit lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

55 menit lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

55 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

1 jam lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya