Tujuh Serdadu Kolombia Tewas Lawan Pemberontak  

Reporter

Kamis, 14 Februari 2013 17:37 WIB

Milisi Pemberontak Kolombia, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). dw.de

TEMPO.CO, Bogota - Pemberontak Kolombia, FARC, berhasil membunuh sedikitnya tujuh tentara dan melukai lima lainnya dalam sebuah adu tembak melawan pasukan keamanan pemerintah di Provinsi Caqueta.

Aksi baku tembak ini merupakan peristiwa terburuk sejak perundingan damai yang dilakukan kedua belah pihak pada akhir tahun lalu. Demikian keterangan Angkatan Bersenjata Kolombia dalam sebuah pernyataan, Rabu, 13 Februari 2013.

Kekerasan bersenjata berlangsung hanya beberapa jam setelah dua tawanan pejabat kepolisian dibebaskan oleh FARC (Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia). Kedua pejabat tersebut ditahan FARC sejak akhir bulan lalu.

Militer dalam keterangannya kepada media mengatakan, mereka memperoleh informasi bahwa pemberontak berencana melakukan penyerangan ke perkampungan San Antonio de Getucha. Sebelum menyerang, militer telah melancarkan operasi guna mencegah rencana serangan mereka (FARC).

"Kami berhasil masuk ke dalam perut basis komando pemberontak FARC di selatan," ujar militer dalam sebuah pernyataan. Dalam operasi tersebut, militer menjelaskan, terdapat banyak korban di pihak pemberontak.

Pertempuran intensif yang terjadi dalam beberapa pekan ini merupakan langkah tekanan FARC kepada pemerintah. Kedua belah pihak sesungguhnya telah mengupayakan negosiasi di Kuba guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama lima dekade. Namun kesepakatan damai tercederai oleh sikap keras setiap pihak. Perundingan tersebut dilaporkan mengalami perkembangan yang bagus awal pekan ini.

Kelompok Marxis meninggalkan kesepakatan gencatan senjata sepihak pada 20 Januari 2013. Kini mereka justru meningkatkan serangan, termasuk ke target militer, menculik, dan meledakkan infrastruktur minyak dan energi.

Pada Selasa, 12 Februari 2013, sejumlah pria bersenjata--diduga berasal dari pemberontak FARC--membunuh seorang anggota polisi dan remaja laki-laki, serta melukai 27 orang lainnya. Di antara korban cedera terdapat sejumlah anak-anak.

FARC melakukan serangan menggunakan granat dan senjata api di wilayah selatan Provinsi Guaviare. Presiden Kolombia Juan Manuela Santos mengatakan, gempuran militer akan berakhir hanya jika (FARC) sepakat pada perdamaian.

Sementara itu, dari Amerika Serikat diperoleh keterangan, Washington mendukung perang melawan FARC demi memperlemah kondisi pemberontak dan membatasi kemampuan mereka untuk menyerang sumber-sumber ekonomi negara. Hingga saat ini, FARC masih sanggup melakukan perlawanan terhadap militer pemerintah.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

26 Juni 2017

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.

Baca Selengkapnya

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

5 Mei 2017

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.

Baca Selengkapnya

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

4 April 2017

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

3 April 2017

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia

Baca Selengkapnya

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

2 April 2017

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

27 Maret 2017

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.

Baca Selengkapnya

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

1 Desember 2016

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

14 Oktober 2016

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya