Tunisia Bentuk Pemerintahan Baru  

Reporter

Kamis, 7 Februari 2013 12:04 WIB

Pendukung Partai Islam moderat, Partai Ennahda bersuka ria, setelah partai tersebut mengklaim telah menang dalam pemilu di Tunis, Tunisia (25/10). AP/Benjamin Girette

TEMPO.CO, Tunis - Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, mengatakan dia akan mengurangi peran Islam dalam pemerintahannya dan membentuk pemerintahan baru menyusul tewasnya tokoh oposisi sekuler Shokri Belaid di depan kediamannya.

Pernyataan Jebali ini diumumkan dalam sebuah pidato secara nasional, Rabu, 6 Februari 2013. Menurut Jebali, dia akan membentuk kabinet teknokrat untuk mengendalikan negara hingga pemilihan umum mendatang.

"Setelah gagal bernegosiasi dengan sejumlah partai soal reshuffle kabinet, saya memutuskan membentuk pemerintahan teknokrat," kata Jebali. Dia menambahkan, beberapa menteri-menteri sudah tidak menjabat lagi, tetapi pemilu bakal segera digelar secepat mungkin."

Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters, keputusan Jebali itu diambil secara pribadi untuk kepentingan negara terkait dengan tewasnya Belaid, pemimpin partai Patriot Demokratik yang tewas pada Rabu, 6 Februari 2013, saat meninggalkan rumahnya.

Belaid tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit di pinggiran Tunis karena menderita luka serius akibat ditembak orang tak dikenal. Kematian Belaid ini dibenarkan oleh saudara laki-lakinya.

Menyusul kabar kematian Belaid, kekerasan dan unjuk rasa pecah di jalan-jalan Tunis. Koresponden Al Jazeera di Tunis, Ahmed Janabi, melaporkan bahwa bentrok kekerasan melibatkan antara pendukung Belaid dengan kepoisian di sepanjang jalan utama Habib Borguiba Avenue. Aparat kepolisian menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan pengunjuk rasa. Sebagian dari mereka ditahan. Pada upacara pemakaman Belaid, pendukungnya meneriakkan kalimat, "Rakyat ingin rezim turun" di sekitar ambulans yang membawa Belaid ke liang lahat.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler:

Indonesia Disebut Terlibat Program Rahasia CIA

Acungkan Jari Tengah, Pramugari Dipecat

Ahmadinejad Dilempar Sepatu di Masjid Mesir

Gara-gara Coca Cola, Puluhan Gigi Pria Ini Hancur

Terbukti Plagiat, Gelar Doktor Menteri Dicopot

Gempa 8 Skala Richter Guncang Kepulauan Solomon

Pasangan Gay Pendiri Facebook Melaju ke Kongres

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

4 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

10 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

11 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

11 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

12 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya