Rusuh di Dhaka Karena Sidang Perang  

Reporter

Kamis, 31 Januari 2013 15:18 WIB

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. AP/Frank Franklin II

TEMPO.CO, Dhaka — Massa pendukung partai Jamaah al-Islami dan partai oposisi Nasionalis Bangladesh, Kamis, 31 Januari 2013, menggelar unjuk rasa besar-besaran di seluruh penjuru Bangladesh untuk menentang sidang kejahatan perang yang mengancam pemimpin partai mereka.

Mahkamah Internasional Kejahatan Perang Bangladesh menyeret beberapa petinggi partai Jamaah Al-Islami dengan tuduhan kejahatan perang, pemerkosaan, dan genosida saat perang kemerdekaan melawan Pakistan pada 1971. Seorang petinggi partai telah divonis mati pekan lalu, meski terpidana berhasil kabur ke Pakistan.

Pemerintah Bangladesh mengatakan, sedikitnya 3 juta orang tewas akibat perang karena pembunuhan kolaborator Pakistan. Sebagian besar korban tewas merupakan cendekiawan, seperti dokter, dosen, ilmuwan, hingga jurnalis.

Unjuk rasa berujung rusuh ketika demonstran membakar dan merusak kendaraan-kendaraan di Ibu Kota Dhaka dan sejumlah kota lain di Bangladesh. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran untuk membubarkan massa.

Kepolisian Dhaka mengerahkan 10 ribu personel untuk menjaga ibu kota. Pengamanan sangat ketat karena polisi terus melakukan patroli, terutama di kawasan vital. “Kami siap menghadapi kekerasan macam apa pun,” kata juru bicara kepolisian Dhaka, Masudur Rahman.

Namun, akibat kerusuhan ini, sejumlah sekolah dan kantor terpaksa ditutup untuk menghidari korban jiwa. Kerusuhan juga melumpuhkan jalanan sehingga menghambat mobilisasi warga.

Kerusuhan ini juga menelan satu korban jiwa, yakni seorang polisi yang terkena serangan jantung saat menjaga 150 demonstran di Kota Monirumpur. “Dia telah tewas ketika tiba di rumah sakit. Dokter beranggapan, kerusuhan menjadi salah satu penyebab serangan jantungnya,” ujar Joydev Bhadra, kepala polisi Distrik Monirumpur.

Baik partai Jamaah dan BNP menuding sidang kejahatan perang ini dimotivasi oleh persaingan politik dari partai pemerintah. Sidang ini juga mendapat kritik dari pegiat hak asasi manusia internasional karena lemahnya prosedur hukum dalam persidangan dan tidak ada pengawas independen dari negara lain. Persidangan akan berlanjut untuk menjatuhkan vonis terhadap terdakwa lain pada awal Februari.

CHANNEL NEWS ASIA | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya