Malala Siap Jalani Operasi Rekonstruksi Tengkorak

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 30 Januari 2013 21:24 WIB

Malala Yousufzai . dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Remaja putri Pakistan yang ditembak kepalanya oleh Taliban karena menyerukan pendidikan bagi anak perempuan, Malala Youzufzai, kembali masuk meja operasi. Ia akan menjalani operasi untuk merekonstruksi tengkoraknya.

Gadis 15 tahun ini ditembak pada bulan Oktober tahun lalu dan dibawa ke Inggris untuk perawatan, keluar dari rumah sakit awal bulan ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Ia akan kembali ke rumah sakit dalam 10 hari ke depan untuk menjalani operasi yang dikenal sebagai titanium cranioplasty untuk memperbaiki daerah yang hilang dari tengkoraknya dengan pelat titanium khusus.

Penembakan Yousufzai di kepala dari jarak dekat saat ia meninggalkan sekolah di lembah Swat, menarik kecaman internasional yang luas. Dia menjadi simbol perlawanan terhadap upaya Taliban untuk menolak pendidikan bagi perempuan dan hak-hak lainnya. Lebih dari 250 ribu orang telah menandatangani petisi online menyerukan dirinya untuk dinominasikan menerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Dokter Inggris yang dirawat Yousufzai mengatakan peluru menghantam alis kirinya. Namun bukannya menembus tengkorak, peluru justru "berjalan" di bawah kulit sepanjang sisi kepalanya dan masuk ke bahunya. Tulang tertipis dari tengkorak dan jaringan lunak di dasar rahangnya turut rusak. Tembakan itu juga menghancurkan gendang telinga yang berakibat tuli di telinga kirinya.

Malala dirawat di Queen Elizabeth Hospital di Birmingham, Inggris tengah, yang telah merawat ratusan tentara terluka dalam konflik di Afghanistan dan Irak. Dave Rosser, direktur medis rumah sakit, mengatakan prosedur operasi rekonstruksi tengkorak yang rumit akan dilakukan oleh tim dengan 10 dokter dan perawat.

AP | TRIP B

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya