Australia Minta Warganya Tinggalkan Libya  

Reporter

Jumat, 25 Januari 2013 14:53 WIB

Kantor Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya terbakar. REUTERS/Esam Al-Fetori

TEMPO.CO, Melbourne - Australia meminta warganya meninggalkan Kota Benghazi, Libya, demi menghindari dampak buruk akibat konflik di Mali yang melibatkan negara Barat, Prancis.

Permintaan tesebut disampaikan pada, Jumat, 25 Januari, 2013, setelah Inggris, Jerman, dan Belanda, mengeluarkan seruan serupa. Negara-negara itu meminta seluruh warga negaranya meninggalkan negeri yang pernah dipimpin bekas diktator Kolonel Muammar Qadhafi.

"Seluruh warga Australia di Benghazi harus segera meninggalkan kota itu. Ada risiko serangan terhadap Barat di Libya, menyusul intervensi Prancis dalam konflik di Mali, Januari 2013," demikian dituliskan dalam pernyataan pers kementerian luar negeri Australia.

Perintah tersebut disampaikan sehari setelah Inggris memperingatkan warganya terkait pengumuman pemerintah Libya yang menyebutkan tidak ada laporan intelijen terbaru menyangkut kondisi di kota sebelah timur Libya.

"Kami saat ini memberikan perhatian khusus atas ancaman yang ditujukan kepada warga Barat di Benghazi. Kami juga menyerukan kepada warga Inggris agar segera meninggalkan kota itu," demikian dinyatakan dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Inggris, Kamis, 24 Januari 2013.

Peringatan dari Inggris datang beberapa jam setelah Perdana Menteri David Cameron mengeluarkan peringatan bahwa serangan mematikan pekan lalu di kompleks perusahaan gas di Aljazair merupakan salah satu bagian terhadap apa yang disebut dengan "perjuangan panjang melawan pembunuhan kaum teroris di seluruh dunia."

Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Abdullah Massoud, menyatakan terkejut atas peringatan yang disampaikan oleh negara-negara Barat tersebut. "Tripoli akan menuntut dan meminta penjelasan," ujarnya.

Benghazi adalah pusat perjuangan kaum pemberontak ketika memulai perlawanan untuk menjatuhkan Muammar Qadhafi pada 2011. Pada September tahun lalu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, tewas terbunuh di kota pelabuhan ini.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya