TEMPO.CO, Sofia - Seorang politikus Bulgaria selamat dari upaya pembunuhan yang menegangkan. Seorang pria menyerbu panggung--tempat ia berpidato--dan mengacungkan pistol ke kepalanya. Untung bagi Ahmed Dogan, nama politikus itu, karena senjata sang penembak macet dan memberi Dogan waktu untuk bereaksi dengan memukul tangan calon pembunuhnya.
Sebelum sang penembak mencoba memberikan tembakan kedua, ia berhasil dirobohkan penjaga keamanan dan beberapa tamu undangan yang menghadiri konferensi di Sofia. Pelaku, seorang pria berusia 25 tahun, digelandang aparat keamanan dengan wajah berlumuran darah.
Tayangan televisi menunjukkan pria ini melompat dari kursi hadirin dan menuju panggung tempat pemimpin Movement for Rights and Freedoms itu berpidato. Dalam sepersekian detik, ia mengangkat pistol ke kepala Dogan, tapi ternyata macet ketika pelatuknya ditarik.
Politikus itu kemudian refleks menangkis tangan pelaku yang memegang pistol, dan jatuh ke lantai. Ketika ia berusaha mengambil senjatanya inilah penjaga keamanan dan beberapa delegasi bergegas menghentikan pelaku.
"Ahmed Dogan dalam keadaan sehat. Semuanya di bawah kendali," kata juru bicara Movement for Rights and Freedoms, Ceyhan Ibryamov. Dogan telah seperempat abad memimpin partai ini.
MRF adalah partai liberal yang mewakili etnis Turki dan muslim lainnya, sekitar 12 persen dari 7,3 juta merupakan penduduk Bulgaria. MRF adalah mitra yunior dalam kabinet Sosialis, yang kini memerintah, sebelum beralih menjadi oposisi setelah Pemilu 2009.
Dogan dipandang sebagai salah seorang tokoh paling berpengaruh di panggung politik negara di Semenanjung Balkan ini. Dua tahun lalu, dia dibebaskan setelah pengadilan menudingnya melakukan korupsi setelah menerima pembayaran sebagai konsultan untuk proyek pembangkit listrik tenaga air.
Pada tahun 1996, mantan Perdana Menteri Bulgaria Andrei Lukanov ditemukan ditembak mati di dekat rumahnya di Sofia, meskipun serangan terhadap politikus jarang terjadi di negeri ini.
