Komandan Taliban Pakistan Tewas Dibom

Reporter

Kamis, 3 Januari 2013 19:16 WIB

Maulvi Nazir Wazir, alias Mullah Nazir. REUTERS/Alamgir Bitani/Files

TEMPO.CO, Wana —Serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat Rabu 2 Januari 2013, malam waktu setempat, menewaskan seorang pejabat senior Taliban di barat laut Pakistan.

Menurut laporan dari Pemerintah Pakistan, Maulvi Nazir Wazir atau yang dikenal sebagai Mullah Nazir, tewas saat rudal yang diluncurkan pesawat tanpa awak itu menghantam kediamannya di di Desa Angoor Adda, provinsi Waziristan Selatan. Serangan itu juga menewaskan 13 anak buahnya. Adapun serangan kedua menewaskan wakil Nazir, Ratta Khan, di tempat terpisah.

Sebelumnya, Nazir sempat lolos dari maut ketika sebuah serangan pesawat tanpa awak mengincarnya beberapa waktu lalu. Saat insiden terjadi, Nazir sejatinya tengah menyembuhkan luka dari serangan rivalnya sesama anggota Taliban yang terjadi November lalu.

Nazir memang dikenal sebagai “Taliban baik” oleh militer Pakistan maupun warga setempat. Ia bersedia mengusir militan asing dari wilayahnya, terutama etnis Uzbeks, yang dikenal kejam terhadap warga sipil. Ia pun berani mengambil keputusan yang berseberangan dengan komandan Taliban lain. Nazir bersedia meneken perjanjian damai dengan militer Pakistan pada 2007 dan 2009.

“Kami sangat berduka atas kematiannya. Mullah Nazir memberikan kebebasan sejati bagi penduduk,” kata Siraj Noor Wazir, pedagang di pasar Wana. Untuk mengormati kematiannya, pasar Wana ditutup sementara waktu.

Kematian Nazir juga menimbulkan masalah besar bagi Islamabad. Sebab, kepemimpinan Nazir yang pro-pemerintah Pakistan, mampu menjaga perdamaian di wilayah tersebut. “Ia satu-satunya komandan Taliban yang bersedia bersekutu dengan militer Pakistan,” ujar seorang pejabat senior militer Pakistan.

Kini, baik masyarakat maupun pemerintah Pakistan menunggu langkah pengganti Nazir, Salahud Din Ayubi. “Jika Salahud berpihak pada pemimpin Taliban Hakimullah, ribuan militan akan berperang melawan militer. Kami hanya bisa berharap ia tetap netral seperti Nazir,” tutur pejabat militer tersebut.

REUTERS | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya