TEMPO.CO, Connecticut - Ryan Lanza, kakak Adam Lanza, pria muda yang diduga sebagai pelaku penembakan di sekolah dasar di Connecticut, Amerika Serikat, masih berada dalam penahanan polisi. Ia masih ditanyai seputar kejadian tragis yang menewaskan lebih dari 26 orang ini.
Ryan, 24 tahun, awalnya diduga sebagai pelaku penembakan. Dia ditangkap di rumahnya di Hoboken, New Jersey.
Dia berada di bus dalam perjalanan pulang dari kantornya ketika disebut-sebut sebagai pelaku penembakan. Tak hanya itu, wajahnya bertaburan di situs jejaring sosial dengan label "pelaku penembakan".
Saat itulah, ia yakin, sang adik yang berulah. Dia mengatakan kepada seorang teman, adiknya menderita cacat mental.
Hingga kini, polisi masih terus mencari tahu latar belakang dan motif penembakan maut di Sekolah Dasar Sandy Hook, di Connecticut, Jumat waktu setempat.
Adam sendiri diduga menderita kelainan jiwa dan merupakan putra dari salah seorang guru di Sandy Hook. Dia lulusan SMA Newtown. Sejumlah bekas rekannya di sekolah itu mengingat Adam Lanza sebagai siswa yang cerdas, namun amat tertutup dan sering gugup. Mereka juga menyebut Adam benci keramaian.
Sang ayah, Peter Lanza, yang bercerai dari istrinya dan tinggal di Stamford, Connecticut, menolak memberikan komentar setelah polisi melakukan pemeriksaan pada dirinya. Tetangganya mengatakan ia baru-baru ini menikah lagi.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya