Kekerasan di Mesir, Presiden Bertanggung Jawab

Reporter

Kamis, 6 Desember 2012 17:49 WIB

Tank disiagakan di luar Istana Kepresidenan Mesir di Kairo, Mesir (6/12). REUTERS/Asmaa Waguih

TEMPO.CO, Kairo - Koalisi oposisi Mesir meminta Presiden Mohammed Mursi untuk bertanggung jawab atas berbagai kekerasan yang menimbulkan sedikitnya lima orang tewas.

Pada acara jumpa pers, Rabu, 5 Desember 2012, mereka menyatakan siap berdialog dengan pemimpin Islam itu jika dia mengurangi kekuasaan yang dianggap luar biasa.

Bentrok keras pecah setelah Ikhwanul Muslimin, dikenal sebagai pendukung kuat Presiden Mursi dalam pemilihan umum Juni 2012, melakukan perlawanan terhadap kelompok oposisi yang menentang referendum draf konstitusi baru Mesir.

"Hari ini apa yang terjadi di jalan-jalan di Mesir, terjadi polarisasi dan perpecahan. Ini bagi kami sesuatu yang dapat menimbulkan kekerasan dan sebuah peristiwa buruk," kata politikus oposisi Mohamed ElBaradei.

"Kami meminta Presiden Mursi dan jajaran di pemerintahannya untuk bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di Mesir hari ini," ujar Elbaradei selaku koordinator Front Penyelamat Nasional.

Unjuk rasa berlangsung setelah Mursi pada 22 November 2012 sepakat melanjutkan kekuasaannya. Hal tesebut membuat kubu oposisi marah dan menentang pelaksanaan referendum terhadap konstitusi baru yang akan dilaksanakan pada pertengahan Desember 2012.

"Pemikiran kami jelas, yakni kami siap berdialog jika keputusan konstitusi dibatalkan dan referendum atas draf konstitusi diundur," tutur Elbaradei. Dia menambahkan, Mursi harus muncul di televisi dengan mengatakan bahwa dia menerima prinsip-prinsip dialog.

Politikus oposisi lainnya, Hamdeen Sabahy, mengatakan dalam jumpa pers, kehadiran para pemimpin senior dalam aliansi menunjukkan bahwa Mursi telah kehilangan "legitimasi moral." Dia mengatakan, "Mursi membuat Mesir terbagi ke dalam dua bagian akibat konflik sipil."

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan
Begini Modus Penipuan ''Anak Anda Kecelakaan''

Bupati Aceng Diduga Memeras Rp 250 Juta

Keluarga Fany Cabut Gugatan Terhadap Bupati Aceng

Terancam Sanksi, PSSI Minta FIFA Adil

Ide Jokowi Atasi Kemacetan Dinilai Tak Efektif

Aceng Tak Hadiri Panggilan Pansus

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya