TEMPO.CO,London- Kelompok peretas internasional, Anonymous, meradang setelah pejabat Israel menyatakan akan menutup akses Internet dan semua saluran informasi dari dan menuju Gaza. "Tak ada penutupan akses Internet, kami akan mengawasi," kata juru bicara Anonymous dalam video yang diunggah ke YouTube.
Mereka kemudian mendeklarasikan perang cyber terhadap situs-situs milik Israel. Tepatnya sejak semalam, serangan telah dilakukan. Departemen Informasi Israel mengaku mendapatkan 60 juta kali serangan semalam namun semuanya gagal.
Berbeda dengan pernyataan pejabat Israel itu, harianThe Dotmelaporkan Anonymous berhasil menghapus database dari Bank of Jerusalem dan Kementerian Luar Negeri Israel. Selain menurunkan situs MSN Israel, mereka juga mencoret-coret halaman depanWindows.co.il.
Tak hanya itu, Anonymous juga disebut-sebut telah membocorkan data pribadi 5.000 pejabat Israel, berikutusername danpasswordke situs pencarian real estate. Mereka sempat mengambil alih situs militer IDF, Mastercard, dan membuat situs Bingoffline.(Baca:Hacker Sedunia Serukan Perang Cyber Lawan Israel)
Kelompok ini juga merilis apa yang disebut Anonymous Gaza Care Package. Paket peduli Gaza ini berisi instruksi dalam bahasa Arab dan Inggris tentang langkah yang harus diambil jika Israel menutup koneksi internet serta informasi cara menghindari pengawasan online.
Kelompok lain, Pakistani Cyber Army, telah menyatakan bergabung ke dalam operasi perang cyber terhadap Israel. Mereka mengklaim bertanggung jawab membajak sekitar dua lusin situs Israel yang terdaftar, termasuk satu milik Coca-Cola.
Salah satu anggotanya, yang mengidentifikasi diri hanya sebagai seorang muslim Pakistan, mengatakan kepadaThe Associated Pressbahwa serangan terus dilakukan. "Kami tidak akan berhenti sampai mereka berhenti membunuh orang-orang dan anak-anak tak berdosa," katanya.