TEMPO.CO, Singapura - Dunia pendidikan di Singapura tengah diguncang skandal. Seorang guru perempuan di sebuah sekolah menengah atas di Singapura telah dihukum satu tahun penjara pada akhir Oktober 2012. Ibu dua anak itu mengaku telah berhubungan seksual dengan murid lelakinya yang berusia 15 tahun. Identitas guru ini tidak bisa dibuka karena dikhawatirkan bisa menyebabkan korbannya yang masih di bawah umur terungkap.
Saat ini, berita mengenai skandal seks di dunia pendidikan Singapura mendapat sorotan tajam di media lokal. Pasalnya, selama ini sekolah dan sistem pendidikan di negeri itu dikenal karena disiplinnya yang ketat.
"Penyebab skandal ini sangat kompleks, termasuk menurunnya standar moral di masyarakat umum," kata Eugene Tan, asisten profesor di Fakultas Hukum Universitas Manajemen Singapura, seperti dikutip Associated Press.
Koleganya, Gabriel Tan, profesor psikologi di National University of Singapore, menilai skandal ini dipicu rasa frustrasi yang terus memuncak di kalangan warga Singapura karena kuatnya kontrol pemerintah Singapura pada warga di sana.
Skandal seks di SMA Singapura ini sendiri terjadi pada Desember 2011 lalu. Sang guru semula merupakan pendamping siswa yang memberikan konseling untuk sebuah trauma yang dialami murid itu. Pada satu kesempatan, guru itu mengundang muridnya untuk datang ke rumahnya. Di sanalah skandal ini bermula.