Serdadu AS Dituntut Hukuman Mati

Reporter

Rabu, 14 November 2012 16:48 WIB

Para sedadu Amerika Serikat yang melakukan tindak kriminal di Afganistan. (aolnews.com)

TEMPO.CO, Washington - Seorang serdadu Amerika Serikat dituntut hukuman mati setelah terbukti membunuh 16 penduduk sipil, sembilan di antaranya anak-anak, di wilayah selatan Afganistan, Maret 2012.

Dalam kesaksiannya di pengadilan militer, beberapa tentara mengatakan, mereka pernah melihat baju Sersan Robert Bales berlumuran darah ketika kembali ke barak.

Pengacara Bales mengatakan keterangan para saksi tidak cukup untuk menyeretnya ke meja hijau. Namun demikian, proses peradilan terhadap terdakwa akan dilanjutkan atau tidak tergantung rekomendasi tim penyelidik yang dipimpin oleh Kolonel Lee Deneke.

Kolonel Daneke akan segera memberikan rekomendasi kepada seorang jenderal senior pada akhir pekan ini. Rekomendasi ini sangat penting guna mengambil keputusan mengenai apakah proses peradilan ini dilanjutkan atau tidak.

Jaksa militer, Mayor Rob Steele, mengatakan di Pengadilan Washington, hukuman mati terhadap Sersan Bales perlu dipertimbangkan oleh majelis hakim karena terdakwa telah melakukan perbuatan keji, brutal, dan metodologis.

Sersan Bales menghadapi 16 tuntutan pembunuhan, enam tuduhan percobaan pembunuhan, penyerangan, menggunakan obat-obatan, serta alkohol saat mendapatkan tugas di Afganistan.

BBC | CHOIRUL

Berita lain:
Pakistan Bebaskan Tokoh Taliban Afganistan

Israel dan Palestina Sepakat Damai

Wanita Pengungkap Skandal Seks Bos CIA Terlilit Utang

Warga Arab Dihukum Seumur Hidup di Amerika Serikat





Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya