Suu Kyi Desak Penambahan Pasukan ke Arakan

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 9 November 2012 07:42 WIB

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Naypyidaw-Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi mendesak pemerintah untuk mengirim lebih banyak tentara ke Negara Bagian Arakan (Rakhine). Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu menegaskan bahwa pasukan akan berperan untuk mengembalikan aturan hukum di kawasan yang rawan konflik sektarian tersebut.

“Setiap orang berkewajiban menghormati hak asasi manusia tanpa mendiskriminasi antara mayoritas-minoritas, etnis, dan agama,” kata Suu Kyi dalam pernyataan yang dikeluarkan bersama anggota Komisi Penegakan Hukum dan Stabilitas Parlemen Myanmar lain pada Rabu lalu.

Dalam kekerasan sektarian antara warga lokal Buddha Arakan dan etnis muslim Rohingya sejak Juni lalu, tercatat 180 warga tewas dan 110 ribu orang lainnya mengungsi. Sebagian besar pengungsi adalah etnis Rohingya.

Selain itu, Suu Kyi untuk pertama kalinya mendesak pemerintah menjelaskan nasib kewarganegaraan Rohingya. Undang-Undang Kewarganegaraan 1982 mengecualikan etnis Rohingya sebagai kelompok bangsa yang diakui oleh Myanmar.

Sekitar 800 ribu warga Rohingya di Myanmar dianggap sebagai penduduk tanpa negara. Baik pemerintah maupun mayoritas penduduk Myanmar menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari negara tetangga, Bangladesh. Padahal, warga Rohingya menyatakan bahwa nenek moyang mereka telah hidup di Myanmar sejak 160 tahun lalu.

Menyadari bahwa masalah ini cukup sensitif, Suu Kyi juga mengatakan masalah ini bukan hanya tanggung jawab satu negara. Ia rupanya secara tidak langsung meminta Bangladesh ikut menanggung beban atas isu Rohingya.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa sebuah kapal berpenumpang 70 warga Bangladesh dan etnis Rohingya yang berlayar ke Malaysia tenggelam di Teluk Bengal. Namun sekitar 23 penumpang berhasil diselamatkan.

Kemarin, tim gabungan yang terdiri atas penjaga pantai, nelayan, dan petugas perbatasan berusaha menyelamatkan korban yang masih hidup. Ini merupakan kecelakaan kapal pengungsi Rohingya dalam sepuluh hari terakhir.

AP | MIZZIMA | IRRAWADDY | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita Terpopuler

Barack Obama Klaim Bisa Joget Gangnam Style

Obama Menang, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?

Dunia Sambut Barack Obama Lagi

Nama Bayi Kembar Ini Barack Obama dan Mitt Romney

Iseng Uji Kehamilan, Pria Ketahuan Kanker Testis

Merayakan Obama di Yekaterinburg



Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya