Obama Sindir Romney: Saya ke Israel Tak Cari Dana  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 23 Oktober 2012 09:38 WIB

Mitt Romney (kiri) dan Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, Florida - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan calon presiden Partai Republik, Mitt Romney, berdebat keras soal keamanan nasional, dalam debat calon Presiden Amerika Serikat putaran terakhir, Senin malam waktu setempat, (pagi ini WIB). Romney mengatakan, Amerika di bawah Presiden Obama telah membiarkan kekacauan terus melanda Timur Tengah.

Namun, Obama menuduh Romney tidak konsisten mengenai Irak dan Afganistan, dan akan membawa Amerika dalam "kepemimpinan yang salah dan sembrono". Secara pribadi, ia menyindir Romney yang datang ke Israel beberapa bulan lalu. "Setidaknya, saat saya masih kandidat, saya pergi ke Israel bukan untuk menggalang dana. Saya pergi ke Yad Vashem, museum peringatan Holocaust...," katanya.

Dalam debat itu, Romney menyoroti kematian warga sipil di Suriah, Ikhwanul Muslimin yang mengambil alih kekuasaan di Mesir, munculnya afiliasi Al-Qaeda di Afrika Utara, program nuklir Iran, dan bulan lalu: aksi demonstrasi di Libya yang berakhir rusuh dan menewaskan Duta Besar Amerika Serikat untuk negeri itu.

"Saya mengucapkan selamat atas tertangkapnya Osama bin Laden, dan memberangus kepemimpinan Al-Qaeda," kata mantan Gubernur Massachusetts itu. "Tapi kita tidak bisa hanya membunuh... Kita harus memiliki strategi yang komprehensif."

Obama membalas dengan mengatakan, ia senang Romney telah mengakui ancaman Al-Qaeda, setelah pada awal tahun ini ia menyebut Rusia sebagai musuh geopolitik nomor satu Amerika. "Gubernur, ketika bicara kebijakan luar negeri, Anda sepertinya ingin kebijakan tahun 1980-an, seperti Anda ingin mengimpor kebijakan sosial dari tahun 1950-an dan kebijakan ekonomi di tahun 1920," kata Obama.

Obama mengatakan, Romney telah mendukung invasi Irak, meskipun tahu tidak ada senjata pemusnah massal di sana. Dia juga menuduhnya menyarankan agar pasukan Amerika tetap di Irak, menentang perjanjian nuklir dengan Rusia. Bahkan ketika mereka memiliki dukungan bipartisan yang luas, Romney masih bertanya apakah Amerika harus menambah waktu untuk meninggalkan Afganistan atau tidak.

"Apa yang perlu kita lakukan sehubungan dengan Timur Tengah adalah kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang stabil, kepemimpinan yang tidak salah dan sembrono dalam pemetaan," kata Obama. "Dan sayangnya, itulah jenis yang Anda tawarkan selama kampanye ini."

HUFFINGTON POST | BBC | TRIP B

Berita Terkait:

Isu Luar Negeri Tutup Debat Capres AS

Ini Kota Paling Berbahaya di Amerika

Ditanya Soal Jadi Capres 2016, Ini Jawaban Hillary

Survei Debat Kedua Obama Menang

Debat Putaran Kedua, Obama Melawan Balik

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.

Baca Selengkapnya