Filipina Teken Gencatan Senjata dengan MILF  

Reporter

Senin, 15 Oktober 2012 16:51 WIB

Murad Ebrahim (tengah), pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (MILF). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Manila - Pemerintah Filipina dan kelompok terbesar pejuang muslim telah meneken kesepakatan awal untuk tidak saling serang. Gencatan senjata ini sebagai langkah mengakhiri konflik berkepanjangan dan mulai diberlakukan pada 2016.

Ketua juru runding dari masing-masing pihak menandatangani kesepakatan kerangka kerja pada Senin, 15 Oktober 2012, yang disiarkan oleh televisi secara nasional di Istana Presiden. Penandatanganan kesepakatan dihadiri oleh Presiden Beningno Aquino, Kepala Fron Pembebasan Islam Moro (MILF) Murad Ebrahim, dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sekaligus sebagai mediator perundingan.

Dalam kesepakatan kerangka kerja itu dinyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat atas berdirinya kawasan otonomi yang disebut dengan Bangsamoro atau bangsa muslim di daerah selatan Mindanao pada 2016.

Peta jalan damai ini disambut baik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain setelah selama 15 tahun terjadi tarik ulur soal upaya mengakhiri konflik berdarah antara MILF dan pemegang kekuasaan Filipina yang silih berganti.

Kendati demikian, kepemimpinan MILF, para pengamat independen, dan pemerintahan asing lainnya memperingatkan bahwa peta jalan damai yang diteken pada Senin itu tidak bisa menjadi jaminan konflik bakal berakhir.

"Kami merasa terhormat mendapatkan sambutan yang baik di Manila, tetapi perlu saya tekankan di sini bahwa ini hanyalah permulaan dari upaya perdamaian," kata Ghazali Jaafar, Deputi Urusan Politik Luar Negeri MILF, kepada kantor berita AFP, Senin, sebelum terbang ke ibu kota Manila.

Kelompok pejuang muslim telah melakukan perjuangan senjata untuk kemerdekaan penuh atau memperoleh daerah otonomi sejak 1970 di Mindanao. Kawasan ini mereka sebut sebagai tanah air sebelum dijajah oleh bangsa Spanyol yang menancapkan agama Kristen di negeri itu pada tahun 1500-an.

Diperkirakan jumlah mereka di selatan mencapai empat hingga sembilan juta orang. Sejak masuknya agama Katolik di Mindanao, mereka tergolong minoritas, tetapi untuk di beberapa wilayah di selatan, mereka merupakan kelompok mayoritas. Untuk kawasan yang berpenduduk mayoritas muslim, mereka akan diberikan hak otonomi.

AL JAZEERA | CHOIRUL



Terpopuler:
Meningitis Langka Infeksi Ratusan di AS

Meksiko Mengaku Bunuh Pemimpin Kartel Zetas

Suporter Assange Diperintahkan Bayar Jaminan

Suriah Kembali Bombardir Idlib dan Homs

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal










Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya