TEMPO.CO, Den Haag - Anak mantan pemimpin Libya Muammar Qadhafi, Seif Al-Islam, yakin dia akan dijatuhi hukuman mati di pengadilan mana pun. Karena itu, melalui pengacaranya, Seif menyatakan pada Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag bahwa dia ingin digantung di Libya saja.
"Meskipun pemerintah Libya telah mengulur-ulur masalah ini, semua jelas bahwa pada saat dia dinyatakan bersalah, dia akan digantung," kata Melinda Taylor, seorang pengacara yang ditunjuk pengadilan, di tengah sengketa mengenai di mana Seif harus diadili.
Menurut Taylor, kliennya hanya ingin mati di Libya. Hingga kini, Seif yang sempat diberitakan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat minim masih berada di tahanan.
Secara terpisah, penasihat antiteror Presiden Amerika Serikat Barack Obama, John Brennan, berada di Tripoli kemarin untuk membahas penyelidikan serangan mematikan terhadap para diplomat AS di Libya bulan lalu. Kata pejabat Libya, Tripoli memperketat keamanan saat Brennan menuju ke pertemuan dengan Muhammad Megaryef, presiden dari Dewan Nasional Libya, serta pejabat kementerian dalam dan luar negeri.
Kunjungannya terhadap misi AS di timur kota Benghazi, di mana empat orang Amerika, termasuk duta Chris Stevens, tewas, dilakukan hampir satu bulan setelah serangan 11 September 2012.
ARAB NEWS | TRIP B
Berita lain:
Tewas Setelah Makan Kecoa
Satu dari Lima Warga AS Pilih Tak Beragama
Piala Dunia Bikin Warga Jepang-Korea Saling Cinta
Meksiko Mengaku Bunuh Pemimpin Kartel Zetas
Perempuan Tertua di Dunia Meninggal
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya