Militer Rwanda Dituduh Siksa Warga Sipil

Reporter

Senin, 8 Oktober 2012 09:34 WIB

Ilustrasi. mid-day.com

TEMPO.CO, Kigali - Amnesty International, Ahad, 7 Oktober 2012, menuduh lembaga intelijen militer Rwanda terlibat dalam penyiksaan, melanggar hukum, dan penghilangan paksa warga sipil.

Kelompok hak asasi manusia ini dalam laporannya mengatakan anggota departemen intelijen militer Rwanda yang dikenal dengan sebutan J2 telah menyiksa warga sipil dengan alat kejut listrik, memukuli, serta menggunakan alat sensor untuk memaksa pengakuan.

"J2 juga menahan warga sipil di dalam tahanan militer tanpa proses peradilan selama berbulan-bulan," kata Amnesty.

Kementerian Kehakiman Rwanda, Ahad, menyatakan pengadilan sedang menangani berbagai bentuk kekerasan ketika tejadi penahanan ilegal.

Pemerintah Rwanda tidak secara langsung menanggapi tuduhan Amnesty, tetapi Kementerian Kehakiman mengatakan segera menginvestigasi laporan tersebut.

Bulan lalu, sebuah laporan dari Human Rights Watch mengatakan Rwanda telah memberikan dukungan terhadap kelompok pemberontak di negara tetangga Kongo, tempat pemberontak M23 melakukan tindak kejahatan, termasuk perkosaan dan pembunuhan.

Rwanda berkali-kali membantah keterlibatannya dengan M23, tetapi banyak negara-negara donor Barat menunda bantuannya setelah ada laporan dari PBB yang menyebutkan bahwa para pejabat Rwanda menyuplai senjata dan logistik kepada para pemberontak. Amnesty juga meminta negara-negara donor agar menunda bantuannya kepada anakan bersenjata Rwanda.

Antara Maret 2010 hingga Juni 2012, Amnesty mangatakan lembaganya mendokumentasikan 45 kasus penahanan tanpa proses hukum.

Sejumlah pria yang diwawancarai oleh Amnesty mengatakan mereka diambil paksa setelah terjadi serangan granat di Kigali pada Maret 2010 dan berlanjut hingga pemilihan presiden Agustus 2010. Dalam pemilihan tersebut presiden incumbent Paul Kagame memenangkan kursi pemilihan dengan dukungan 93 persen suara.

REUTERS | CHOIRUL







Berita terkait

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

27 Mei 2021

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui Prancis terlibat dalam genosida Rwanda yang menewaskan 800.000 Tutsi dan Hutu moderat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

17 Mei 2020

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

Kepolisian Paris telah menangkap pria paling dicari di Rwanda, Felicien Kabuga, seorang arsitek genosida yang menewaskan sekitar 800.000 orang.

Baca Selengkapnya

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

14 Januari 2017

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

Pria warga Inggris yang pernah menjadi salesman Pepsi Cola ini secara mengejutkan diangkat menjadi Raja Rwanda.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

22 November 2016

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

Gereja Katolik meminta maaf atas keterlibatannya melakukan genosida dalam perang saudara di Rwanda tahun 1994 yang menewaskan 800 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

23 Juni 2015

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

Pernah menjadi utusan pasukan perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

9 Februari 2015

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

Gorila seberat 250 kilogram itu mabuk karena kebanyakan
memakan batang bambu. Fotografer jadi korban.

Baca Selengkapnya

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

1 November 2014

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

Berdasarkan Transparancy International, Rwanda berada di

peringkat 50 teratas sebagai negara yang bersih dari korupsi.

Sedangkan Indonesia di 114.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

19 Februari 2014

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

Onesphore Rwabukombe dinilai membantu pembunuhan setidaknya 450 pria, wanita dan anak-anak di kompleks gereja Kiziguro.

Baca Selengkapnya

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

22 Maret 2013

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

Bosco Ntaganda, komandan pemberontak yang dijuluki "Terminator" itu, menyerahkan diri ke Kedutaan Besar AS Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

31 Oktober 2012

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

Dituduh terlibat dalam pembunuhan massal pada 1994.

Baca Selengkapnya