Siemens Sangkal Sabotase Program Nuklir Iran  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 24 September 2012 08:24 WIB

Foto udara sebuah lokasi di daerah Qom, yang diyakini sebagai bunker fasilitas nuklir milik Iran. Digital Globe/Reuters

TEMPO.CO, Teheran - Perusahaan rekayasa teknologi asal Jerman, Siemens, dituding berada di balik upaya sabotase program nuklir Iran. Seorang anggota parlemen Iran mengatakan perangkat berbahaya telah ditemukan sebelum mereka bisa meledak.

Kepala komite keamanan parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, mengatakan pemerintah Iran percaya peralatan seharusnya meledak setelah di-install. "Tapi ahli kita berhasil menggagalkan konspirasi musuh," katanya.

Siemens membantah tuduhan bahwa mereka menanam alat peledak di dalam peralatan nuklir yang ditujukan untuk Iran. Siemens mengatakan mereka dengan Iran memiliki "hubungan bisnis tidak untuk program nuklir Iran".

Perusahaan yang berbasis di Munich, Jerman, ini menyatakan mereka telah memiliki hubungan bisnis dengan Iran sejak revolusi Islam 1979. "Siemens menolak tuduhan tersebut dan menekankan bahwa kita tak memiliki hubungan bisnis apapun kepada program nuklir Iran," kata juru bicara Alexander Machowetz.

Jika benar, ini bukan kali pertama reaktor Iran dibidik melalui sabotase. Pada bulan Juni 2010, virus, dijuluki Stuxnet, ditemukan memiliki sistem komputer yang menginfeksi pembangkit nuklir Iran. Ini juga dihubungkan dengan produk Siemens, tetapi perusahaan juga membantahnya.

Iran berada di bawah sanksi PBB dan anggota parlemen itu tidak mengatakan dari mana peralatan itu diperoleh. Teheran terlibat dalam pertikaian dengan negara-negara Barat yang menduga mereka sedang membangun sebuah bom nuklir.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), telah menegur Iran karena menolak untuk menghentikan pengayaan uranium.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memperingatkan bahwa Iran hanya enam atau tujuh bulan dari memiliki 90 persen dari apa yang dibutuhkan untuk membuat bom nuklir. Dia telah mendesak AS untuk menarik "garis merah" yang, jika Iran melanggarnya, akan menyebabkan intervensi militer.

BBC | TRIP B

Berita Terpopuler:

Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija

FPI Segel Seven Eleven Pejaten

Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno

Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan

FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya