Iklan Anti-Jihad Segera Hiasi Subway New York

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 22 September 2012 10:00 WIB

iklan anti-Islam yang dipasang di salah satu dinding kereta api bawah tanah New York

TEMPO.CO, New York - Iklan anti-jihad akan mewarnai sistem kereta api bawah tanah New York mulai pekan depan. Hal ini dilakukan setelah hakim federal memutuskan bahwa Otoritas Transportasi Metropolitan kota tidak bisa secara legal menolak untuk menjadi "tuan rumah" iklan itu walau dengan bahasa yang menantang.

Mulai Senin, di sepuluh stasiun kereta bawah tanah akan ditampilkan iklan yang menyatakan, "Dalam setiap perang antara manusia beradab dan liar, dukunglah manusia beradab. Dukung Israel.. Kalahkan Jihad."

Iklan ini dibuat oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI). Pamela Geller, Direktur Eksekutif AFDI, sebelumnya aktif menggalang dukungan bagi iklan ini. "Saya tidak akan membatasi kebebasan saya agar tidak menyinggung orang yang tak beradab," kata Geller pada Sky News.

Geller telah lama menyuarakan keprihatinan terhadap apa yang disebutnya "propaganda Islam" di Amerika Serikat. Namanya mulai mencuat saat menentang pameran yang diganjar Heritage Museum Awards tahun 2011, yang disebutnya sebagai bentuk indoktrinasi bagi ratusan ribu anak Amerika pada pandangan yang menyenangkan dan romantis tentang Islam. "Pameran ini membuat mereka kurang menghargai prestasi budaya mereka sendiri dan lebih puas dengan islamisasi di Barat," katanya.

Ibrahim Hooper, juru bicara Dewan Hubungan Islam Amerika, menyatakan, tak pada tempatnya Geller melakukan tindakan provokasi dan menghasut kebencian. "Posisi dasar kami adalah amandemen pertama, berarti bahwa setiap orang bebas untuk menjadi fanatik atau bahkan idiot seperti Pamela Geller," katanya. "Bahaya sebenarnya adalah penyebaran kebencian dalam masyarakat kita, yang dapat menyebabkan serangan terhadap orang yang tidak bersalah."

Pada situs Web AFDI, Geller mengkritik seorang jurnalis yang memberi label usahanya sebagai anti-muslim. Ia berkeras bahwa setiap muslim adalah pengagung jihad yang ingin memaksakan syariah dan "menghilangkan serta menghancurkan peradaban Barat dari dalam dan melakukan sabotase".

Ia merujuk kepada jemaah Islamiyah yang disebutnya "liar" karena "setiap penargetan warga sipil tak berdosa adalah kekejaman".

RT.COM | TRIP B


Catatan Redaksi: Judul berita ini telah diganti dari judul sebelumnya, "Iklan Anti-Islam Segera Hiasi Subway New York".

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya