Bashaer Othman menjawab pertanyaan dari pengujung dalam acara penyerahan penghargaan "The Worlds Youngest Mayor Award" dari World Peace Movement (WPM) di Pasaraya Blok M, Jakarta, Kamis (13/9). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO , Jakarta - Bashaer Othman, 16 tahun, merupakan wali kota termuda di dunia. Ia dipercaya memimpin Kota Kota Allar, Tulkarm yang terletak di Tepi Barat Palestina.
Bagaimana asal mula Bashaer bisa menjadi wali kota?
Dalam wawancara dengan Tempo, Jumat 14 Agustus 2012, gadis yang masih sekolah di kelas I SMA khusus putri ini menceritakan asal mula ia bisa terpilih menjadi wali kota termuda yang membuatnya terkenal di seluruh dunia.
Menurut Bashaer Othman, kesempatan ini muncul saat dia berkecimpung di organisasi pemuda Kota Allar, yaitu "Youth Conflict of Ellar". Selama dua tahun memimpin dewan pemuda kota itu, ia merasa butuh mengaplikasikan ilmu kepemimpinan yang didapat.
"Satu hari saya menantang Wali Kota Allar yang sebenarnya, Sufian Shadid, untuk memberikan kesempatan kepada saya menjabat sebagai wali kota selama satu minggu," kata Bashaer Othman di Jakarta.
Melihat sosok Bashaer dan kemampuannya, Wali Kota Sufian setuju dengan alasan pemberdayaan kaum muda Kota Allar.
Bashaer kemudian menjalani perannya sebagai wali kota di bawah bimbingan Sufian selama satu minggu. Namun rupanya, Bashaer merasa waktu yang hanya seminggu sangat kurang untuk membuktikan keberhasilannya memimpin kota tersebut.
Ia lalu meminta tambahan waktu, selama dua bulan. Sufian setuju dan menjadikan program ini sebagai "pilot project" pemberdayaan pemuda Pemerintah Palestina.
Tak hanya posisi wali kota yang berganti. Bashaer juga mengganti 10 anggota Dewan Kota Allar yang kemudian diisi sepuluh pemuda seusianya. Komposisinya lima laki-laki dan lima perempuan.
Sepuluh orang ini dipililh langsung oleh masyarakat dan tidak sembarangan. Awalnya, dari 1.000 pemuda Kota Allar, dipilih 40 besar. Kemudian mengerucut menjadi 10 besar. Merekalah yang membantu kerja Bashaer.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.