Sutradara The Innocence of Muslims Orang Yahudi?
Editor
Kodrat setiawan
Jumat, 14 September 2012 05:50 WIB
TEMPO.CO, Washington - Misteri mengenai sosok yang membikin film kontroversial The Innocence of Muslims masih belum terkuak. Namanya kini sudah mendunia, Sam Bacile. Namun, hanya sedikit yang tahu seperti apa wajahnya.
Film arahan Sam ini memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Puncaknya adalah protes berdarah yang terjadi di Benghazi, Libya. Duta Besar Amerika Serikat dan tiga pegawainya tewas setelah kantornya diroket pihak pemrotes.
Sam mendadak hilang setelah kerusuhan itu. Di tempat persembunyiannya, ia sempat membeberkan identitasnya kepada sejumlah wartawan. Ia mengaku seorang pengembang real estate asal Israel dan kini berdomisili di California.
Namun, klaimnya sebagai pengusaha properti tak dapat dilacak. Pemerintah Israel mengaku tak ada warganya yang bernama Sam Bacile.
Pengakuan Sam juga dibantah Steve Klein dalam wawancara dengan The Atlantic. Ia yang menjadi konsultan film tersebut menyatakan Sam bukan seorang Yahudi. "Saya kenal baik komunitas Yahudi dan umat Kristen Timur Tengah di sini," ujarnya.
Menurut Klein, Sam mungkin seorang warga Mesir. Sebab, film ini turut dipromosikan oleh komunitas Kristen Koptik di Amerika Serikat. Koptik adalah salah satu komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. "Bacile bisa berbahasa Arab dan punya saudara di Mesir," ujarnya.
Di lain pihak, Cindy Lee Garcia, aktris yang kebagian peran sedikit dalam film itu mengatakan Bacile adalah seorang warga Mesir. "Ia mengatakannya saat syuting," ujarnya.
Sosok Bacile disebutnya berambut putih dan berbicara Arab pada warga sekitar lokasi syuting di negeri piramida tersebut.
Selama syuting, ia mengenal Bacile sebagai sosok yang bejat. Sutradara itu disebutnya menyulap film yang semula biasa saja menjadi kontroversial. "Judul awalnya Desert Warior dengan tokoh Master George yang berlatar Mesir sekitar 2000 tahun yang lalu," ujarnya.
Namun setelah produksi, film itu disulap jadi film kontroversial yang mendiskreditkan Nabi Muhammad. "Ia mengubah segalanya lewat alih suara," ujar Cindy.
Dalam persembunyiannya, Bacile sempat memberi wawancara kepada Washington Post. "Ini adalah film politik," ujarnya. Film ini dibuat dengan alasan banyaknya uang dan tentara yang hilang dalam perang dengan negara-negara Islam. "Kita akan melanjutkan perang tersebut dengan ide-ide," ujarnya.
Sampai saat ini lokasi keberadaannya tak diketahui. Ia dituduh lari dari tanggung jawab atas kericuhan yang kini bergolak di sejumlah negara muslim. Untuk mendinginkan situasi, sejumlah kru dan aktor film tersebut mengucapkan permintaan maaf. Mereka juga turut berduka cita atas apa yang telah terjadi.
WASHINGTON POST | ATLANTIC | M. ANDI PERDANA
Berita lain:
Dubes AS untuk Libya dan Tiga Stafnya Tewas
Mauritania Usir Bekas Kepala Intelijen Libya
Kekasih Saif Qhadafi Minta Tolong Tony Blair
Mantan Kolonel Era Qadhafi Hilang di Rumah Sakit Paris
Libya Rebut 100 Tank dari Milisi Pro-Qadhafi