TEMPO.CO, SYDNEY—Ayah Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyumbangkan jasadnya untuk kepentingan penelitian dan memilih untuk tidak dimakamkan seperti biasanya.
Seperti dilansir dari berita kematian John Gillard di harian lokal Adelaide, Rabu 12 September 2012, para pelayat dipersilahkan menyumbangkan donasi pengormatan bagi pria yang mangkat dalam usia 83 tahun itu ke lembaga kemanusiaan favoritnya, Medecins San Frontieres.
“Dia meninggal dalam damai. Semoga ia akan dikenang sebagai pria sederhana yang selalu ingin membantu sesama,” tulis berita kematiannya. Gillard mangkat secara mendadak pada Sabtu pekan lalu saat putrinya tengah menghadiri pertemuan tingkat tinggi APEC di Rusia.
John Gillard dan istrinya Moira meninggalkan Wales menuju Australia pada 1966. Mereka membawa putri yang masih cilik dan menjadi perdana menteri perempuan pertama di Benua Kangguru.
Julia Gillard sendiri belum mengucapkan sepatah katapun sejak kematian ayahnya. Namun ia dalam pernyataan resmi menegaskan sang ayahanda merupakan panutan dalam hidupnya. Menurut Menteri Perdagangan Wayne Swan, Julia akan mengambil cuti hingga akhir pekan ini.
CHANNEL NEWS ASIA | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita lain:
Berobat, Dahlan Iskan Tertahan di Singapura
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012
Kepergok Plesiran di Denmark, Anggota DPR ''Ngeles''
Afridi Dipaksa Makan Bak Anjing di Penjara
Negara Ini Menolak untuk Jualan Coca-Cola
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya