TEMPO.CO, Peshawar - Shakil Afridi, dokter Pakistan yang membantu Amerika Serikat untuk menemukan Osama Bin Laden, mengatakan ia diperlakukan dengan keji oleh agen rahasia Pakistan, ISI. Ia mengaku ditutup matanya selama delapan bulan dan diborgol selama setahun di penjara di bawah markas ISI di Islamabad. "Aku harus membungkuk berlutut untuk makan dengan mulutku, seperti anjing," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan media asal Amerika Serikat, Fox News.
Afridi ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di Hayatabad pada 22 Mei, 20 hari setelah kematian Bin Laden.
Selain itu, ia mengatakan selama interogasi ia disiksa dengan sundutan rokok dan sengatan listrik. Ia dikejar dengan pertanyaan motivasinya membantu AS. "Mereka berkata, 'Orang-orang Amerika adalah musuh terburuk kita, lebih buruk dari orang-orang India'," tambahnya.
Afridi juga menuturkan, sesama narapidana berkata kepadanya bahwa mereka telah diperintahkan untuk mencegah ia buka mulut kepada pejabat CIA yang datang berkunjung.
Afridi menyampaikan hal ini dalam sebuah wawancara sembunyi-sembunyi dari penjara. Pejabat penjara yang dihubungi BBC mengaku terkejut mengapa dia bisa melakukan wawancara dengan wartawan media AS itu.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi terhadap pernyataan Afridi. Tapi pihak berwenang Pakistan bersikeras bahwa mereka memperlakukan dia seperti yang dilakukan penginterogasi dari negara mana pun yang menemukan seseorang yang bekerja untuk agen mata-mata asing.
Pembunuhan Osama Bin Laden menciptakan krisis dalam hubungan antara AS dan Pakistan. Islamabad merasa "dilangkahi" dan sangat malu setelah muncul fakta Osama bin Laden ternyata bersembunyi di negara mereka. Mereka juga menganggap operasi rahasia AS merupakan pelanggaran kedaulatan Pakistan.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton berulang kali mengatakan penangkapan Afridi adalah sebuah kesalahan. Karenanya, keduanya meminta dia dibebaskan.
FOX | BBC | TRIP B
Terpopuler
Wanita Yahudi Diimbau Bekukan Sel Telurnya
Bunuh Pacar karena Ditulari HIV
Xanana Akui Bagi-bagikan Proyek ke Temannya
Tiga Detik yang Merusak
Emma Watson, Seleb Paling ''Berbahaya'' di Internet
Berita terkait
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan
8 Agustus 2017
Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
29 Juli 2017
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca SelengkapnyaFontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan
13 Juli 2017
Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang
26 Juni 2017
Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas
26 Juni 2017
Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan
25 Juni 2017
Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.
Baca SelengkapnyaLukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati
19 Mei 2017
Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.
Baca SelengkapnyaDiketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda
13 Mei 2017
Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal
8 Mei 2017
Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.
Baca SelengkapnyaPakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban
3 Mei 2017
Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.
Baca Selengkapnya