Pameran lukisan Raden Saleh dan awal seni lukis Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin(4/6). TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Berlin – Pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh, menjadi bintang dalam pameran foto Indonesia-Jerman yang digelar di Hotel Adlon, Berlin, Kamis, 6 September 2012. Sejumlah fotonya dalam berbagai pose menjadi pusat perhatian sekitar 500 undangan yang hadir dalam resepsi peringatan 60 tahun hubungan Indonesia-Jerman ini.
“Raden Saleh meletakkan fondasi hubungan bangsa Jerman dan bangsa Indonesia,” kata Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Eddy Pratomo, ketika membuka pameran foto tersebut.
Ketika bermukim di Jerman, Raden Saleh sempat membangun masjid di Kota Maxen. Masjid indah yang dikenal dengan nama Masjid Kubah Biru itu kini menjadi daya tarik wisata di Kota Maxen. Pada salah satu pintu masjid itu, Raden Saleh menatahkan tulisan Jawa yang kalau diterjemahkan berarti "Sembahlah Tuhanmu dan cintai sesama manusia.”
Selain foto Raden Saleh, pameran foto malam itu juga menampilkan sejumlah lukisan Kota Jakarta yang dibuat pelukis Jerman, Friedrich Justin Bertuch, pada 1820. Lukisan Bertuch menggambarkan daerah Pejambon-Gambir, Gereja Immanuel, dan Sungai Ciliwung yang masih jernih airnya.
Pameran juga dihadiri Presiden RI ketiga B.J. Habibie. Saat berpidato, dia menekankan kesetaraan antara kedua negara. “Indonesia adalah partner seimbang bagi Jerman, demikian pula sebaliknya. Hal ini didasari oleh banyaknya kesamaan antara kedua negara," kata dia.
Sedangkan Clemens von Goetze, Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri Jerman, mengucapkan selamat atas peringatan Kemerdekaan RI ke-67 serta menyampaikan komitmen pemerintah Jerman bagi penguatan hubungan kedua negara. Ia juga menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya yang sudah dirintis oleh B.J. Habibie.