102 Tersangka Pembantaian Maguindanao Ditahan

Reporter

Jumat, 31 Agustus 2012 06:03 WIB

TEMPO.CO , Manila: Aparat berwajib Filipina telah menahan 102 tersangka dalam kasus pembantaian massal yang terburuk dalam sejarah politik negara tersebut. Rabu lalu, polisi Filipina berhasil menangkap tersangka ke-102, yakni cucu otak pembantaian di Maguindanao, Andal Ampatuan Senior.

Sajid Anwar Ampatuan alias Datu Ulo dibekuk aparat di perumahan mewah di Ibu Kota Manila pada Selasa malam lalu. Menurut juru bicara kepolisian Filipina, Don de Dios, pria 22 tahun itu membawa senjata api saat ditangkap, tapi tidak melawan petugas.

“Para saksi mata menyatakan pria yang telah buron sejak November 2009 itu ikut menembak dalam pembantaian yang terjadi di provinsi bagian selatan, Maguindanao,” kata Don de Dios. Pelaku penting dalam pembantaian ini sebagian besar sudah ditahan meski beberapa saksi dilaporkan tewas dibunuh.

Banyaknya jumlah tersangka membuat kejaksaan maupun pengadilan Filipina kerepotan. Kepada Komite Keuangan Senat Filipina kemarin, Wakil Menteri Kehakiman Francisco Baraan III menyatakan hakim Solis-Reyes, yang menangani kasus ini menggelar sidang tiga hari dalam sepekan agar kasus yang menewaskan 57 orang itu dapat selesai pada akhir tahun.

“Kasus ini cukup berat karena terlalu banyak orang yang terlibat dan jaksa dalam kasus ini juga harus mengerjakan kasus lain,” ujar Baraan. Namun Jaksa Agung Claro Arellano buru-buru menambahkan, seluruh jaksa kasus Ampatuan telah dibebaskan dari kasus-kasus lain.

Ketua Komite Keuangan Senat sekaligus mantan menteri hukum Filipina, Franklin Drilon, mendesak pemerintah untuk menambah jumlah hari sidang kasus Ampatuan. Drilon juga mengingatkan bahwa kasus Ampatuan ini menjadi parameter seberapa baik sistem hukum di Filipina.

“Anda dapat menyatukan kepercayaan terhadap pemerintah dengan sistem hukum. Ini merupakan tantangan bagi Menteri Hukum Maria Lourdes Sereno. Sebab, salah satu kekecewaan terbesar masyarakat adalah lamanya kasus Ampatuan bergulir di pengadilan,” Drilon menegaskan.

Sebanyak 196 orang dituduh terlibat dalam pembantaian ini, dan 94 orang lainnya masih buron. Sebagian besar tersangka buron itu adalah para penembak yang sebelumnya dipersenjatai oleh tentara Filipina untuk melawan pemberontak muslim di selatan Filipina.

Pembantaian massal ini dipicu oleh perebutan jabatan gubernur di Maguindanao antara klan Ampatuan dan Toto Mangudadatu. Mangudadatu kini menjabat gubernur meski kehilangan istri, Genalyn Tiamson-Mangudadatu, dalam pembantaian tersebut.

THE PHILIPPINE STAR | INQUIRER NEWS | CHANNEL NEWS ASIA | ABS-CBN NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita lain:
Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya

Diadukan ke Polisi Gara-gara Berisik Saat Bercinta

Pramugara Tertua di Dunia Pensiun di Usia 83 Tahun

Meski Embargo, Iran Ingin Indonesia Tambah Ekspor

Pendeta Tawari Pembunuh John Lennon Kehidupan Baru

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya