Israel Bakal Serang Lebanon  

Reporter

Senin, 27 Agustus 2012 18:51 WIB

Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL, (Indobatt) melaksanakan Patroli Gabungan Bersama dengan Tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) dan Tentara FCR (Force Commander Reserve) Perancis, di area operasi Indobatt sekitar perbatasan (blue line) antara Lebanon dengan Israel, Minggu (29/7). ANTARA/Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL-Lettu Inf Suwandi/HO

TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan menyerang Libanon jika negeri Yahudi itu diprovokasi Hizbullah. Demikian laporan koran Haaretz, Senin, 27 Agustus 2012.

Netanyahu mengatakan, dia percaya bahwa Hizbullah adalah bagian dari pemerintahan Libanon, "Oleh sebab itu, pemerintahan ini (Libanon) harus memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah hukumnya."

Haarets melanjutkan, peringatan Perdana Menteri Israel itu disampaikan kepada diplomat Barat yang ditemuinya di Yerusalem beberapa pekan lalu.

Menurut pejabat senior yang turut serta dalam pertemuan antara Netanyahu dan pejabat Amerika Serikat, jika ada tanda-tanda serangan terhadap Israel, maka Israel "Tak segan menyerang balik dengan kekuatan penuh, tanpa membedakan antara Hizbullah dan negara Lebanon."

Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hasan Nasrallah bersumpah akan mengembalikan negara Yahudi itu ke dalam api neraka jika menyerang Libanon serta mengancam akan membunuh ribuan warga Israel.

Nasrallah mengucapkan hal tersebut saat peringatan Hari Al-Quds (Yerusalem) yang diperingati saban tahun. Hari Yerusalem tahun ini bertepatan jatuh pada Jumat bulan Ramadan yang diperingati sesuai dengan tradisi yang diajarkan Ayatullah Ruhollah Khomeini, pemimpin agung Iran.

Pimpinan Hizbullah ini memperingatkan Israel seraya mengatakan bahwa perang dengan Libanon akan menjadi sangat mahal. "Sejumlah kecil misil kami akan mengarah ke kawasan pendudukan Palestina (Israel)," kata Nasrallah.

"Jika kami dipaksa menggunakannya untuk melindungi rakyat dan negeri kami, kami tidak akan ragu-ragu menggunakannya dan kami akan mengembalikan ratusan ribu kaum Zionis ke dalam api neraka," katanya dalam sebuah pidato peringatan Hari Al-Quds.

Nasrallah memperingatkan, puluhan ribu orang bakal mati bukan 300 sampai 500 orang. Dia katakan, "Hizbullah akan didukung oleh Iran dan Suriah."

Israel dan Libanon secara resmi masih dalam keadaan perang. Negeri Yahudi itu penah terlibat perang dengan Hizbullah pada musim panas 2006. Bulan lalu, Israel menuduh Iran dan Hizbullah merencanakan serangan terhadap lebih dari 20 negara usai serangan mematikan terhadap lima turis Israel dan supir bus lokal di Bulgaria. Iran menolak tuduhan tersebut, sedangkan Hizbullah tak berkomentar.

AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL



Terpopuler:
Dikira Anjing, Ternyata Singa Lepas

Dikira Monyet, Anak Ditembak Ayah
'
Bus Hajar Truk Tangki di Cina, 36 Tewas

NYPD Akui Peluru Polisi Lukai Korban Empire State

2 Personel Pussy Riots Kabur dari Putin

Angola Ekstradisi 37 Gangster Cina

Taliban Serbu Pos Keamanan, 10 Serdadu Tewas

Venezuela Berjuang Padamkan Api, 41 Tewas

Tentara Oposisi Suriah Tembak Jatuh Helikopter

Seoul Melunak Izinkan Warganya ke Korea Utara

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya