TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan menyerang Libanon jika negeri Yahudi itu diprovokasi Hizbullah. Demikian laporan koran Haaretz, Senin, 27 Agustus 2012.
Netanyahu mengatakan, dia percaya bahwa Hizbullah adalah bagian dari pemerintahan Libanon, "Oleh sebab itu, pemerintahan ini (Libanon) harus memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah hukumnya."
Haarets melanjutkan, peringatan Perdana Menteri Israel itu disampaikan kepada diplomat Barat yang ditemuinya di Yerusalem beberapa pekan lalu.
Menurut pejabat senior yang turut serta dalam pertemuan antara Netanyahu dan pejabat Amerika Serikat, jika ada tanda-tanda serangan terhadap Israel, maka Israel "Tak segan menyerang balik dengan kekuatan penuh, tanpa membedakan antara Hizbullah dan negara Lebanon."
Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hasan Nasrallah bersumpah akan mengembalikan negara Yahudi itu ke dalam api neraka jika menyerang Libanon serta mengancam akan membunuh ribuan warga Israel.
Nasrallah mengucapkan hal tersebut saat peringatan Hari Al-Quds (Yerusalem) yang diperingati saban tahun. Hari Yerusalem tahun ini bertepatan jatuh pada Jumat bulan Ramadan yang diperingati sesuai dengan tradisi yang diajarkan Ayatullah Ruhollah Khomeini, pemimpin agung Iran.
Pimpinan Hizbullah ini memperingatkan Israel seraya mengatakan bahwa perang dengan Libanon akan menjadi sangat mahal. "Sejumlah kecil misil kami akan mengarah ke kawasan pendudukan Palestina (Israel)," kata Nasrallah.
"Jika kami dipaksa menggunakannya untuk melindungi rakyat dan negeri kami, kami tidak akan ragu-ragu menggunakannya dan kami akan mengembalikan ratusan ribu kaum Zionis ke dalam api neraka," katanya dalam sebuah pidato peringatan Hari Al-Quds.
Nasrallah memperingatkan, puluhan ribu orang bakal mati bukan 300 sampai 500 orang. Dia katakan, "Hizbullah akan didukung oleh Iran dan Suriah."
Israel dan Libanon secara resmi masih dalam keadaan perang. Negeri Yahudi itu penah terlibat perang dengan Hizbullah pada musim panas 2006. Bulan lalu, Israel menuduh Iran dan Hizbullah merencanakan serangan terhadap lebih dari 20 negara usai serangan mematikan terhadap lima turis Israel dan supir bus lokal di Bulgaria. Iran menolak tuduhan tersebut, sedangkan Hizbullah tak berkomentar.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Terpopuler:
Dikira Anjing, Ternyata Singa Lepas
Dikira Monyet, Anak Ditembak Ayah'
Bus Hajar Truk Tangki di Cina, 36 Tewas
NYPD Akui Peluru Polisi Lukai Korban Empire State
2 Personel Pussy Riots Kabur dari Putin
Angola Ekstradisi 37 Gangster Cina
Taliban Serbu Pos Keamanan, 10 Serdadu Tewas
Venezuela Berjuang Padamkan Api, 41 Tewas
Tentara Oposisi Suriah Tembak Jatuh Helikopter
Seoul Melunak Izinkan Warganya ke Korea Utara