Mengapa Iran 'Ngotot' Bela al-Assad?  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 18:00 WIB

Presiden Suriah Bashar Assad. AP/SANA

TEMPO.CO , Damaskus - Pesan ini cukup menantang. Presiden Suriah yang diramal ada di ambang kejatuhan, Bashar al-Assad, duduk bersama kepala intelijen Iran, Selasa. Keduanya satu suara, "Rakyat dan pemerintah Suriah memutuskan untuk membersihkan negara dari teroris."

Saeed Jalili, kepala intelijen Iran, menimpali, "Apa yang terjadi di Suriah bukanlah masalah internal tetapi konflik antara sumbu perlawanan di satu sisi dan musuh regional dan global di sisi lain." Komentar Jalili itu dipublikasikan oleh kantor berita Suriah bahwa pemerintah al-Assad tetap kokoh berdiri.

Banyak kalangan menilai, Iran telah membawa Suriah ke arah dari pertempuran ideologis yang lebih luas. Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menyebut peristiwa di Suriah sebagai "perang antara hegemoni dan bagian depan perlawanan."

Ayham Kamel dari Eurasia Group percaya bahwa Iran khawatir al-Assad segera tenggelam. "Iran mungkin memiliki informasi yang sangat baik tentang posisi Assad. Informasi itu memperjelas posisi Iran yang khawatir akan kehilangan sekutu di kawasan itu, yang akan mengurangi jangkauan strategisnya," katanya.

Bukan rahasia lagi, pemberontak Suriah kebanyakan adalah kaum Sunni. Belakangan, Qatar dan Arab Saudi, yang notabene juga Sunni, menyatakan dukungannya terhadap kubu pemberontak. Jalili menuding, dua negara ini memberi dukungan karena alasan ideologis.

"Bagaimana mereka yang belum pernah mengadakan pemilihan umum di negara mereka menjadi pendukung demokrasi?" kata Jalili dengan kalimat tanya. Assad juga mengecam sebagai "tidak bisa menerima" negara-negara asing tertentu "mendukung terorisme di Suriah" dengan mempersenjatai para pemberontak.

Iran adalah sekutu terakhir al-Assad. Para pejabat intelijen Barat percaya bahwa Republik Islam Iran memberikan bantuan teknis seperti intelijen, komunikasi, dan rekomendasi untuk pengendalian massa serta senjata.

Sebuah panel PBB melaporkan pada Mei bahwa senjata Iran yang ditujukan untuk Suriah disita di Turki termasuk senapan serbu, bahan peledak, detonator, senapan mesin, dan mortir.

Menteri Luar Negeri Iran mengakui Rabu bahwa ke-48 warga Iran yang diculik akhir pekan lalu oleh Pasukan Pembebasan Suriah di dekat Damaskus adalah para mantan personel militernya.

"Beberapa individu adalah pensiunan Garda Revolusi dan tentara dikirim ke Suriah untuk melakukan ziarah," kata Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi. Pernyataan ini dimanfaatkan oleh para pemberontak sebagai konfirmasi bahwa Iran secara langsung membantu rezim al-Assad.

Menurut analisa CNN, Suriah juga penting bagi Iran karena merupakan saluran utama ke Hizbullah, milisi Syiah di Lebanon. Melalui organisasi ini Iran dapat mengancam Israel dengan gudang rudal jarak pendeknya.

Pada tahun 2009, diplomat tertinggi AS di Damaskus mengungkapkan bahwa Suriah telah mulai mengirimkan rudal balistik kepada Hizbullah, menurut dokumen rahasia yang bocor dan diterbitkan oleh WikiLeaks.

CNN | TRIP B

Berita internasional lainnya:

MiG-23 yang Ditembak Jatuh Beredar di Youtube

Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI Segera Diadili

Bagaimana Pemilik WikiLeaks Keluar dari London?

Jumpa Muslim Myanmar, Istri PM Turki Menangis

Pemberontak Suriah Tembak Jatuh Jet Tempur

Kapal Berisi 67 Penumpang Tenggelam

Badai Helen Terjang Filipina

Penampungan Pengungsi Australia Kembali Dibuka

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya