Mahkamah Agung Pakistan Panggil Paksa PM Ashraf  

Reporter

Editor

Rabu, 8 Agustus 2012 15:31 WIB

Pervez Ashraf. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Karachi - Mahkamah Agung Pakistan memerintahkan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf menghadiri persidangan untuk memberikan keterangan mengenai kasus korupsi presiden di pengadilan.

Dua bulan sebelumnya, Mahkamah Agung membatalkan jabatan Yousuf Raza Gilani sebagai perdana menteri karena dinilai telah melakukan penghinaan terhadap pengadilan. Dia tak bersedia menulis surat ke bank di Swiss untuk membuka kembali rekening presiden yang diduga hasil suap.

Ini merupakan peristiwa pertama dalam sejarah Pakistan. Sebuah jabatan hasil pemilihan umum dibatalkan oleh Mahkamah Agung sebelum masa jabatan seorang perdana menteri habis.

Selama ini, antara pemerintah dengan lembaga peradilan Pakistan kerap berseberangan dan mengalami kebuntuan. Para pengamat khawatir hal tersebut akan memicu ketidakstabilan politik di sana.

Sebelumnya, Pengadilan Pakistan memberikan kesempatan kepada PM Ashraf hingga 8 Agustus 2012 untuk menulis surat kepada otoritas Swiss berisi permintaan membuka kembali rekening Presiden Asif Ali Zardari senilai triliunan rupiah yang diduga hasil suap dan korupsi.

"Dia harus datang ke pengadilan sebagai pribadi untuk didengar keterangannya. Kedatangannya ditunggu hingga 27 Agustus 2012."

Zardari didakwa pernah melakukan korupsi pada 1990-an ketika istrinya, Benazir Bhutto, menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan.

Suami istri ini dituduh membuka rekening di bank Swiss untuk menyimpan uang hasil suap. Zardari berkeras bahwa tuduhan yang dialamatkannya bermotif politik. Sedeangkan Gilani menolak membuka kembali kasus melawan Zardari dengan alasan bahwa presiden memiliki kekebalan dari tuntutan sebagai kepala negara. Alasan Gilani ini dinilai oleh Mahkamah sebagai penghinaan tehadap pengadilan.

BBC | AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya