TEMPO.CO, Karachi - Mahkamah Agung Pakistan memerintahkan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf menghadiri persidangan untuk memberikan keterangan mengenai kasus korupsi presiden di pengadilan.
Dua bulan sebelumnya, Mahkamah Agung membatalkan jabatan Yousuf Raza Gilani sebagai perdana menteri karena dinilai telah melakukan penghinaan terhadap pengadilan. Dia tak bersedia menulis surat ke bank di Swiss untuk membuka kembali rekening presiden yang diduga hasil suap.
Ini merupakan peristiwa pertama dalam sejarah Pakistan. Sebuah jabatan hasil pemilihan umum dibatalkan oleh Mahkamah Agung sebelum masa jabatan seorang perdana menteri habis.
Selama ini, antara pemerintah dengan lembaga peradilan Pakistan kerap berseberangan dan mengalami kebuntuan. Para pengamat khawatir hal tersebut akan memicu ketidakstabilan politik di sana.
Sebelumnya, Pengadilan Pakistan memberikan kesempatan kepada PM Ashraf hingga 8 Agustus 2012 untuk menulis surat kepada otoritas Swiss berisi permintaan membuka kembali rekening Presiden Asif Ali Zardari senilai triliunan rupiah yang diduga hasil suap dan korupsi.
"Dia harus datang ke pengadilan sebagai pribadi untuk didengar keterangannya. Kedatangannya ditunggu hingga 27 Agustus 2012."
Zardari didakwa pernah melakukan korupsi pada 1990-an ketika istrinya, Benazir Bhutto, menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan.
Suami istri ini dituduh membuka rekening di bank Swiss untuk menyimpan uang hasil suap. Zardari berkeras bahwa tuduhan yang dialamatkannya bermotif politik. Sedeangkan Gilani menolak membuka kembali kasus melawan Zardari dengan alasan bahwa presiden memiliki kekebalan dari tuntutan sebagai kepala negara. Alasan Gilani ini dinilai oleh Mahkamah sebagai penghinaan tehadap pengadilan.
BBC | AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan
8 Agustus 2017
Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
29 Juli 2017
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca SelengkapnyaFontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan
13 Juli 2017
Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang
26 Juni 2017
Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas
26 Juni 2017
Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan
25 Juni 2017
Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.
Baca SelengkapnyaLukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati
19 Mei 2017
Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.
Baca SelengkapnyaDiketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda
13 Mei 2017
Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal
8 Mei 2017
Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.
Baca SelengkapnyaPakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban
3 Mei 2017
Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.
Baca Selengkapnya