TEMPO.CO, Al-Arish - Pasukan militer Mesir dengan didukung jet tempur membunuh 20 militan di Sinai, daerah perbatasan dengan Israel, Rabu, 8 Agustus 2012.
Pukulan balik ini sebagai balasan Mesir terhadap serangan mematikan yang dilakukan oleh sejumlah pria bersenjata terhadap petugas keamanan di pos penjagaan. Demikian keterangan seorang komandan angkatan bersenjata di Sinai kepada Reuters, Rabu, 8 Agustus 2012.
"Kami telah sukses memasuki Desa al-Toumah untuk membunuh 200 teroris dan menghancurkan tiga mobil perang milik para teroris. Operasi ini akan terus berlangsung," kata pejabat Mesir.
Serangan militer ini dilakukan menyusul gempuran bedil para lelaki bersenjata, Ahad, 5 Agustus 2012 yang menewaskan 16 penjaga perbatasan. Pemerintah menuduh aksi itu dilakukan oleh militan Islam. "Kami menerima informasi bahwa kelompok militan berada di Desa al-Toumah," kata komandan militer.
Menurut laporan televisi pemerintah Ahram yang dilansir ke dalam website, serangan udara militer Mesir berlangsung di Kota Sheikh Zouaid, Rabu, 8 Agustus 2012 menyusul kematian 16 penjaga perbatasan akibat diserbu oleh sejumlah pria bersenjata yang identitasnya belum diketahui.
Saksi mata di Sheikh Zouaid, sekitar 10 kilometer dari Gaza, mengatakan mereka melihat dua jet tempur militer mengudara dan mendengar suara ledakan. Saksi mata lainnya di dekat kawasan tersebut mengatakan mereka melihat tiga mobil dihantam bom.
Menurut laporan wartawan Reuters dan televisi pemerintah, serbuan pasukan keamanan Mesir ini menyusul bentrok bersenjata antara sejumlah pria bersenjata dengan pasukan keamanan di pos penjagaan di Sinai. Para pria itu menembaki pos penjagaan di Al-Arish dan di dekat Kota Rafah yang berbatasan dengan Israel.
Akibat serbuan yang berlangsung Selasa malam waktu setempat, 7 Agustus 2012, 16 petugas keamanan tewas, juga enam orang lainnya yang terdiri atasi dua petugas kepolisian, tiga anggota militer, dan seorang warga sipil. "Kondisi warga sipil dalam keadaan kritis," kata sumber. Pabrik semen di Sinai milik militer tak luput pula dari serangan. Dua pria yang diduga melakukan penyerangan dilaporkan telah ditahan pihak keamanan.
REUTERS | CHOIRUL
Berita internasional lainnya:
Saudi: Myanmar Lakukan Pembersihan Etnis Muslim
Iran Janji Tak Akan "Tinggalkan" Suriah
Pria Penyerang Kuil Sikh Bekas Serdadu Rasis
Masjid di Missouri Terbakar, FBI Turun Tangan
Boneka ''Seksi'' Jadi Rambu Lalu Lintas di Cina
Alasan Hijab Membelot Demi Berkah Revolusi Suriah
Serangan Mematikan di Gereja Nigeria, 15 Tewas
Marty: Israel Tak Berani Hadapi Kenyataan
AS: Rezim Suriah Tinggal Menghitung Hari
Banjir Melanda Manila
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya