Alasan Hijab Membelot Demi Berkah Revolusi Suriah  

Reporter

Editor

Selasa, 7 Agustus 2012 12:48 WIB

Riyad Hijab. REUTERS/Khaled al-Hariri/Files

TEMPO.CO, Amman - Riyad Farid Hijab, bekas Perdana Menteri Suriah, mengaku sengaja membelot dari rezim Presiden Bashar al-Assad melalui jalur Qatar demi "revolusi yang barokah" sebagai seorang "serdadu".

Pengumuman pembelotan Hijab disampaikan melalui juru bicaranya, Muhammad el-Etri, Senin, 6 Agustus 2012, usai siaran televisi pemerintah yang menyebutkan Hijab telah dipecat sebagai perdana menteri. "Selanjutnya beliau bergabung dengan kelompok oposisi," ujar el-Etri.

Bekas perdana menteri ini tiba di Yordania setelah diselundupkan untuk bisa memasuki perbatasan negeri tetangga. Berita mengenai pembelotan Hijab dibenarkan otoritas Yordania kepada Al Jazeera, Senin, 6 Agustus 2012.

"Saya umumkan hari ini mengenai pembelotan saya dari pembunuhan dan rezim teroris. Pada kesempatan ini saya sampaikan juga bahwa saya telah bergabung dengan jajaran kaum revolusi yang bermartabat. Mulai hari ini saya adalah seorang serdadu di dalam revolusi yang penuh berkah," kata Hijab dalam sebuah pernyataan yang dibacakan atas nama juru bicara Muhammad el-Etri.

Etri menolak keterangan yang menyebutkan bahwa Hijab dipecat dari jabatannya. Etri mengatakan pemerintah telah membuat kesalahan atas pengumuman tentang dirinya.

Menurut dia, pengumuman itu disampaikan usai dia melarikan diri. Etri mengatakan keputusan membelot itu sudah direncanakan selama beberapa bulan dan dilaksanakan bersamaan dengan terbentuknya Angkatan Bersenjata Pembebasan Suriah. Pembelotan bekas perdana menteri ini, kata Etri, didorong oleh kian banyaknya pejabat Suriah yang membelot.

Hijab meninggalkan Yordania, kemudian pergi ke Qatar selama beberapa hari untuk menemui sejumlah pembelot di sana. "Hijab akan ke Doha, tempat sejumlah media internasional berada. Beliau akan meninggalkan Qatar besok, sehari atau beberapa hari di sana," kata Etri di ibu kota Yordania, Amman.

"Kami baru saja berkoordinasi mengenai fasilitas kedatangan Hijab di Doha dalam beberapa jam lagi. Kemungkinan beliau tiba pukul 22.00 GMT. Tujuh anggota keluarganya akan tinggal di Yordania," katanya kepada kantor berita AFP.

"Kami mengerti ini masalah sensitif bagi Yordania. Kami tidak ingin menciptakan masalah bagi Kerajaan yang siap menanggung risiko ketegangan hubungan dengan rezim Suriah," ujarnya tanpa bersedia disebutkan namanya.

Presiden Bashar al-Assad menunjuk Hijab, seorang bekas menteri pertanian, pada 23 Juni 2012 menyusul hasil pemilihan parlemen pada Mei 2012. Etri mengkalim bekas perdana menteri ini tidak mempunyai pilihan ketika dia diminta menduduki jabatan tersebut.

Pembelotan Hijab telah direncanakan selama dua bulan. Dia diberikan dua opsi, yaitu tetap menjabat sebagai perdana menteri atau dibunuh. "Dia memilih opsi ketiga, yakni membelot," katanya kepada Al Jazeera.

Dalam siarannya, Senin, 6 Agustus 2012, televisi pemerintah mengumumkan Omar Ghaliwanji, Wakil Perdana Menteri Suriah, diminta mengendalikan sementara roda pemerintahan. Hijab merupakan salah satu pentolan di Partai Baath sejak 1998 dan ditunjuk sebagai Kepala Gubernuran Latakia ketika demontrasi antipemerintah marak tahun lalu.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya