TEMPO.CO, Paris - Pembelot Suriah, Brigadir Jenderal Manaf Tlas, menyerukan rakyat Suriah untuk bersatu dan melihat ke arah masa depan pasca-revolusi. Demikian pernyataan Tlas yang disampaikan eksklusif kepada stasiun televisi Al Arabiya, 23 Juli 2012.
"Saya berbicara kepada Anda sebagai seorang pembelot angkatan bersenjata Suriah yang menolak kekerasan kriminal. Saya berbicara kepada Anda sebagai salah seorang putra Suriah," kata Tlas ketika berbicara kepada publik, mengenakan kemeja biru muda dengan kerah terbuka dan berambut perak terurai. Bekas jenderal ini berbicara dari Paris.
"Dengan rasa hormat, saya katakan, para pejabat militer Suriah tidak bisa menerima kejahatan di Suriah. Kita semua harus bersatu melayani Suriah dan menggalakkan stabilitas di negara kita, membangun kembali sebuah kebebasan dan demokrasi Suriah. Izinkan saya menyeru demi sebuah persatuan Suriah," ujar Tlas. Dia katakan, "Suriah baru tidak harus dibangun dengan balas dendam, pengecualian, atau monopoli."
Tlas mengatakan dirinya tidak menyalahkan pasukan yang setia pada negara atau membelot. "Apa pun kesalahan yang diperbuat oleh sejumlah anggota angkatan bersenjata Arab Suriah, mereka merupakan pasukan terhormat yang tidak terlibat dalam pembunuhan dan bergabung bersama Pasukan Pembebasan Suriah."
Pernyataan tersebut disampaikan untuk pertama kali pemunculannya di depan publik pada awal bulan ini. Belakangan, sejumlah pejabat Prancis membenarkan bahwa pernyataan tersebut disampaikan di Prancis. Tlas adalah pembelot berpangkat paling tinggi di rezim Suriah sejak pecah konflik sekitar 16 bulan lalu. Dia merupakan anggota pasukan elite Pengawal Republik dan putra bekas Menteri Pertahanan Mustafa Tlass di masa kepemimpinan ayah Assad.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengumumkan pembelotan Tlas di sebuah tempat pertemuan Sahabat Suriah, 6 Juli 2012, di Paris. Pembelotannya mendapatkan pujian dari negara-negara Barat. Sedangkan kelompok oposisi yang tergabung ke dalam Dewan Nasional Suriah menyebut hal tersebut sebagai sebuah "pukulan besar" bagi Assad.
Tlas berada di Paris bersama keluarganya dan sejauh ini menolak berbicara terbuka. Presiden Prancis Francois Hollande membenarkan mengenai kehadiran Tlas di negaranya pada awal Juli 2012. Fabius mengatakan Paris memberikan perhatian terhadap upaya Tlas bersama kelompok oposisi Suriah untuk menjatuhkan Assad.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Israel Siap Perang Terbuka dengan Iran
Maia Estianty: Ariel I Love You
Jokowi Mulai Dikawal Polisi
SBY: Allah Selamatkan Indonesia
Mulai Hari Ini, Tak ada Tahu dan Tempe
Mooryati Bantah Sumbang Jokowi-Ahok
Banjir Bandang Terjang Padang
Buron Koperasi Langit Biru Jaya Komara Ditangkap
Dhani Minta Maia Sering Temui Anak-anak
Banyak Akademisi Indonesia Dimanfaatkan Malaysia
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya