TEMPO.CO, Paris - Prancis menolak upaya Suriah menggunakan senjata kimia untuk mempertahankan diri. "Penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah tak bisa diterima," ujar Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Selasa, 24 Juli 2012.
Sebelumnya, Senin, 23 Juli 2012, juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, memberikan pernyataan kepada media bahwa negaranya tidak akan menggunakan senjata kimia atau biologi untuk melawan pemberontak, kecuali menghadapi kekuatan asing yang mencoba intervensi.
"Penggunaan senjata kimia sangat tidak bisa diterima. Presiden Obama telah membuat pernyataan bahwa senjata kimia harus mendapatkan pengawasan ketat dari komunitas internasional," kata Fabius kepada televisi France 2. Fabius juga mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan segera jatuh. Kendati Liga Arab berhasil menyelamatkannya, namun dia tidak akan lolos dari hukuman.
Sejumlah menteri luar negeri negara-negara Arab, Senin, 23 Juli 2012, menyatakan bersedia menyelamatkan Assad jika dia bersedia mundur, menyusul serbuan pasukan pemerintah Suriah terhadap para pemberontak yang selama 16 bulan menuntut Assad mundur dari jabatannya.
"Liga Arab siap membantunya, tetapi saya rasa bahwa di masa yang akan datang semua diktator harus membayar kejahatannya," ujar Fabius kepada France 2. "Pada akhirnya, dan untuk diktator-diktator lain tidak akan ada kekebalan hukum. Assad akan segera jatuh, hanya menunggu waktu."
Beberapa negara Barat, dalam pernyataannya kepada media, menyebutkan bahwa Suriah tidak segan-segan menggunakan senjata kimia dan biologi untuk melawan kekuatan asing, meskipun tidak digunakan untuk menghadapi para pemberontak. Pernyataan Suriah atas penggunaan senjata kimia ini disampaikan menyusul pertempuran di Ibu Kota Damaskus pekan lalu. Sebuah serangan bom oleh para pemberontak telah menewaskan empat penasihat dekat Presiden al-Assad, temasuk saudara laki-laki tirinya.
REUTERS | CHOIRUL
Berita Terkini:
Ride, Astronaut Perempuan Pertama Amerika Meninggal
Cina Tarik Susu Formula Bayi Penyebab Kanker
Negara Barat Khawatir Suriah Gunakan Senjata Kimia
Dampak Musim Panas Abnormal, Serangga Serbu AS
Suriah: Kami Punya Senjata Kimia
Liga Arab Tawarkan Suaka bagi Assad
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya