Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjang Jepang

Reporter

Editor

Senin, 16 Juli 2012 05:19 WIB

Gelombang pasang menghantam tanggul di Udono, sebuah kota pelabuhan Kiho, Prefektur Mie, Jepang Tengah (21/9). Lebih dari satu juta orang di Jepang tengah didesak untuk dievakuasi akibat topan kuat yang mendekati dan dapat memicu banjir. AP/Chunichi Shimbun, Daiji Yanagida

TEMPO.CO, Kyushu-- Hingga kemarin hujan deras disertai banjir dan tanah longsor masih menerjang sejumlah kawasan di Jepang. Di Pulau Kyushu, sekitar 250 ribu orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sedikitnya 22 orang tewas dan delapan orang dinyatakan hilang.

Lebih dari 5.000 orang terisolasi akibat terperangkap tanah longsor dan pepohonan yang tumbang melintang di jalan. Mereka umumnya tinggal di Pegunungan Yame, Fukuoka, utara Pulau Kyushu.

Regu penyelamat berjibaku menyelamatkan warga dan mencari korban yang hilang. "Kami akan melanjutkan pengiriman ransum makanan darurat untuk orang-orang itu karena belum diketahui kapan kami bisa secara aman mengakses kawasan itu," kata kayo Shinohara, juru bicara Pemerintah Kota Yame.

Petugas pemerintah setempat telah mengirim helikopter untuk menyelamatkan warga yang sakit dan berusia lanjut di kawasan yang terisolasi untuk dibawa ke rumah sakit.

Cuaca yang buruk kini meluas hingga ke Kyoto di Pulau Honshu. Badan Meteorologi Jepang sudah mengingatkan hujan deras akan berlanjut begitu pula tanah longsor. Banyaknya korban tewas diduga karena mereka menolak meninggalkan rumah karena hujan yang sangat deras. Mereka pun terkubur oleh tanah yang longsor.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan atas terjadinya banjir dan tanah longsor. Area yang paling parah terjadi di Aso dan Kumamoto. Di dua tempat ini, banyak rumah warga yang rusak akibat diterjang tanah longsor.

Pemerintah Kota Aso mengumumkan perintah untuk evakuasi kepada seluruh warga, 10 ribu keluarga, setelah seluruh kota terendam oleh derasnya air hujan.

Hujan deras juga menyebabkan Fukuoka terendam. Sebanyak 190 ribu orang dari 66 keluarga diungsikan. Di Kota Saga, sebanyak 16.500 penduduk dari 6.000 keluarga juga diungsikan.

Dua sungai yang mengalir di Oita, Sungai Yamakunigawa di Nakatsu dan Sungai Kagetsugawa di Hita, meluap. Akibatnya, sebanyak 33.700 orang dari 66 ribu keluarga diungsikan dari Hita.

Gubernur Oita, Katsusada Hirose, memutuskan meminta bantuan kepada pasukan pertahanan untuk melakukan operasi penyelamatan bencana.

Akumulasi curah hujan tertinggi sejak Kamis hingga Sabtu dinihari lalu mencapai 780 milimeter terjadi di Aso, 650 milimeter di Yame, dan di Hita mencapai 699 milimeter.
Curah hujan di sebagian besar daerah yang diterjang hujan deras dilaporkan di atas 100 milimeter, terutama di kawasan timur dan tengah Jepang.

DAILY YOMIURI | BBC | ASIA ONE | MARIA RITA

Berita lain:
Tes Kecerdasan Ini Tawarkan US$ 100 Ribu

Benarkah Susu Kedelai Merusak Gigi?

Harimau Sumatera Ditargetkan Bertambah 3 Persen

Media Sosial Bikin Banyak Orang Operasi Plastik
Gaya Dahlan Iskan ''Kerjai'' Bupati Subang
Muhammadiyah Diminta Hadiri Sidang Isbat

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya