TEMPO.CO, Kyushu-- Hingga kemarin hujan deras disertai banjir dan tanah longsor masih menerjang sejumlah kawasan di Jepang. Di Pulau Kyushu, sekitar 250 ribu orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sedikitnya 22 orang tewas dan delapan orang dinyatakan hilang.
Lebih dari 5.000 orang terisolasi akibat terperangkap tanah longsor dan pepohonan yang tumbang melintang di jalan. Mereka umumnya tinggal di Pegunungan Yame, Fukuoka, utara Pulau Kyushu.
Regu penyelamat berjibaku menyelamatkan warga dan mencari korban yang hilang. "Kami akan melanjutkan pengiriman ransum makanan darurat untuk orang-orang itu karena belum diketahui kapan kami bisa secara aman mengakses kawasan itu," kata kayo Shinohara, juru bicara Pemerintah Kota Yame.
Petugas pemerintah setempat telah mengirim helikopter untuk menyelamatkan warga yang sakit dan berusia lanjut di kawasan yang terisolasi untuk dibawa ke rumah sakit.
Cuaca yang buruk kini meluas hingga ke Kyoto di Pulau Honshu. Badan Meteorologi Jepang sudah mengingatkan hujan deras akan berlanjut begitu pula tanah longsor. Banyaknya korban tewas diduga karena mereka menolak meninggalkan rumah karena hujan yang sangat deras. Mereka pun terkubur oleh tanah yang longsor.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan atas terjadinya banjir dan tanah longsor. Area yang paling parah terjadi di Aso dan Kumamoto. Di dua tempat ini, banyak rumah warga yang rusak akibat diterjang tanah longsor.
Pemerintah Kota Aso mengumumkan perintah untuk evakuasi kepada seluruh warga, 10 ribu keluarga, setelah seluruh kota terendam oleh derasnya air hujan.
Hujan deras juga menyebabkan Fukuoka terendam. Sebanyak 190 ribu orang dari 66 keluarga diungsikan. Di Kota Saga, sebanyak 16.500 penduduk dari 6.000 keluarga juga diungsikan.
Dua sungai yang mengalir di Oita, Sungai Yamakunigawa di Nakatsu dan Sungai Kagetsugawa di Hita, meluap. Akibatnya, sebanyak 33.700 orang dari 66 ribu keluarga diungsikan dari Hita.
Gubernur Oita, Katsusada Hirose, memutuskan meminta bantuan kepada pasukan pertahanan untuk melakukan operasi penyelamatan bencana.
Akumulasi curah hujan tertinggi sejak Kamis hingga Sabtu dinihari lalu mencapai 780 milimeter terjadi di Aso, 650 milimeter di Yame, dan di Hita mencapai 699 milimeter.
Curah hujan di sebagian besar daerah yang diterjang hujan deras dilaporkan di atas 100 milimeter, terutama di kawasan timur dan tengah Jepang.
DAILY YOMIURI | BBC | ASIA ONE | MARIA RITA
Berita lain:
Tes Kecerdasan Ini Tawarkan US$ 100 Ribu
Benarkah Susu Kedelai Merusak Gigi?
Harimau Sumatera Ditargetkan Bertambah 3 Persen
Media Sosial Bikin Banyak Orang Operasi Plastik
Gaya Dahlan Iskan ''Kerjai'' Bupati Subang
Muhammadiyah Diminta Hadiri Sidang Isbat
Berita terkait
KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta
24 Juni 2023
KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPiala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria
25 Mei 2019
Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat
27 Oktober 2017
Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.
Baca SelengkapnyaJadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan
16 Juli 2017
Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.
Baca SelengkapnyaAjaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan
11 Juli 2017
Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.
Baca SelengkapnyaPerang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara
29 Mei 2017
Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia
20 Mei 2017
UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia
Baca SelengkapnyaKabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito
19 Mei 2017
Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.
Baca SelengkapnyaDemi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan
18 Mei 2017
Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang
12 Mei 2017
Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia
Baca Selengkapnya